Pasangan mata uang NZDUSD hari ini harus rela dalam bias penurunan sepanjang sesi Asia hari Jumat (20/11). Salah satu penyebab Dolar New Zealand melemah adalah rilis data ekonomi utama yang mengecewakan dari negara tersebut.
Tadi pagi New Zealand merili data mengenai pengeluaran Kartu Kredit. Pada bulan November 2020 ini, data itu ternyata masih berada di zone negatif dengan hasil -6,3%. Meskipun data itu sebenarnya lebih baik dari data bulan Oktober di -9,9% dan prediksi awal di -14,5%. Sayangnya hasil di zona negatif itu gagal menyenangkan pada pembeli dan justru membawa NZDUSD hari ini mencatatkan penurunan.
Risk Off Turut Membebani
Saat sesi Asia, pasangan bergerak di sekitar nilai tukar 0,6911 menjauh dari puncak sebelumnya yang berada di 0,6920. Padahal sebelum ini, Dolar New Zealand sempat bergerak dengan sangat mengesankan naik sampai 20 pips. Sayangnya data yang suram dan juga arah sentimen risiko yang cenderung risk off menyebabkan kenaikan itu harus dihapuskan.
Selera risk off terlihat ketika saham berjangka AS terus bergerak lebih rendah akibat berita terbaru dari Amerika Serikat. Menteri Keuangan AS yaitu S. Mnuchin memutuskan untuk menghentikan dana bantuan bagi sektor bisnis di AS. Padahal pada saat itu juga baru ada berita yang datang dari Senat AS dimana ada peluang pembicaraans timulus fiskal akan dimulai lagi setelah terhenti.
NZDUSD hari ini semakin turun tajam ketika belum ada berita positif terkait dengan virus Corona. Negara-negara utama global seperti Amerika Serikat masih melaporkan kenaikan kasus yang besar. Sehingga tidak menutup kemungkinan pemerintah akan memberlakukan lockdown. Di tengah kondisi ini, berita terbaru mengenai virus Corona tentunya akan sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor beberapa waktu kedepan.