Harga minyak sedikit berubah pada awal perdagangan pada hari Jumat tetapi menuju kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu, didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan kemungkinan bahwa OPEC+ mungkin setuju untuk mengurangi crude oil. Ini dilakukan untuk menjaga harga stabil.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November naik 6 sen menjadi $81,29 per barel pada 0054 GMT setelah jatuh 92 sen di sesi sebelumnya.
Minyak mentah berjangka Brent untuk November, yang berakhir pada hari Jumat, naik tipis 2 sen menjadi $88,51 per barel, setelah kehilangan 83 sen di sesi sebelumnya. Kontrak Desember yang lebih aktif naik 1 sen menjadi $87,19.
Baik Brent dan WTI berada di jalur untuk naik sekitar 3% untuk minggu ini, kenaikan mingguan pertama mereka sejak Agustus, setelah mencapai posisi terendah sembilan bulan di awal minggu.
Untuk sepanjang September, Brent akan turun 8%, turun untuk bulan keempat. Selama kuartal ketiga, Brent telah jatuh 23%, kerugian kuartalan pertama sejak kuartal keempat 2021.
WTI akan turun 9% pada September, juga penurunan bulanan keempat, dan turun 23% selama kuartal tersebut, penurunan kuartalan pertama sejak periode yang berakhir pada Maret 2020 ketika COVID-19 menghantam permintaan.
Namun, kunci yang tidak diketahui adalah berapa banyak permintaan yang akan turun karena pertumbuhan global melambat dalam menghadapi tekanan agresif. kenaikan suku bunga.
Menurut National Australia Bank, diprediksi kenaikan suku bunga akan terus menghentikan inflasi. Namun ini tidak langsung berarti bahwa ini menjadi pertanda baik bagi konsumen langsung. NAB juga berharap OPEC bisa mengatur ini untuk menstabilkan harga di tempat yang terjangkau.
Anggota terkemuka Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, telah mulai membahas pengurangan produksi menjelang pertemuan mereka pada hari Rabu, tiga sumber mengatakan kepada Reuters.
Salah satu anggota OPEC adalah Rusia, menurut sumber yang dekat dengan OPEC – Rusia memberikan masukan bahwa strategi yang tepat sementara adalah mengurangi produksi. Hal ini masih diperdebatkan karena dianggap terlalu politis mengingat Rusia menggunakan gas untuk manuver politik di Eropa. Hal serupa bisa terjadi dengan minyak.
Penurunan dollar yang jatuh dari harga tertinggi selama 20 tahun ini menopang harga minyak sementara. Kini, posisi Greenback minyak semakin melemah terhadap Dollar. Penurunan tersebut menyebabkan denominasi lain lebih murah untuk meningkatkan permintaan minyak.