Nada kenaikan yang terjadi di sekitar aset berisiko global tampak terus terlihat sampai pertengahan sesi Asia hari Selasa (1/6). Hal ini juga tampak ketika spot GBPUSD hari ini bergerak menjadi lebih tinggi ke puncak tiga tahun ke 1,4248. Kenaikan ini telah menambah sekitar 0,14% setelah memanfaatkan nada penjualan di sekitar Dolar AS beberapa waktu ini. optimisme pembukaan lockdown bertahap juga terus menguntungkan GBP.
Nada pembelian yang terjadi mungkin juga sikap pasar yang sudah kembali setelah libur hari Senin kemarin. pasar melihat langkah The Fed akan rendah meski laporan data inflasi pekan lalu cukup tinggi. Inilah yang menjadi penyebab nada penjualan Dolar AS karena minat investasi dalam negeri jadi rendah dengan pengembalian bunga yang terbatas.
Dolar AS tetap dalam kerugian walaupun imbal hasil obligasi Treasury dalam 10 tahun bergerak naik ke 1,61%. Mungkin inilah yang akan membatasi aksi kenaikan GBPUSD hari ini. sementara waktu indeks Dolar AS DXY masih kehilangan nilai sampai 0,11%.
Beban Pound Berikutnya
Dari sisi lain, GBPUSD hari ini yang bullish mengambil nada positif yang datang dari optimisme perekonomian Inggris. Bank sentral Inggris juga siap untuk mengambil langkah pengetatan kebijakan berupa tapering.
Tapi walaupun pasangan terus bergerak naik, masih ada beban yang harus ditanggung oleh para pembeli Poundsterling Inggris. Di antaranya adalah ketakutan masalah Brexit yang masih belum ada kepastian apa pun. Pasar sepertinya juga sedang dalam langkah yang hati-hati menjelang laporan data mengenai IMP manufaktur ISM dari AS nanti malam.
Untuk berikutnya, para pelaku pasar dan investor akan memperhatikan bagaimana dinamika sentimen risiko global. Kemudian indeks DXY juga akan dipantau menjelang data utama AS nanti malam. IMP manufaktur dari Inggris juga akan diawasi nanti siang.