Pergerakan pada pasangan mata uang GBPUSD hari ini mengalami kenaikan yang signifikan. Pasangan mencatatkan kenaikan sampai 35 pips saat sesi awal Eropa berlangsung hari Rabu (31/3). Dukungan utama yang membantu Poundsterling Inggris menguat adalah data PDB dalam negeri yang menggembirakan. Saat ini pasangan bergerak di sekitar 1,3750 atau mewakili kenaikan 0,10%.
Data yang disampaikan oleh Kantor Statistika Nasional itu mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada Q4 2020 sampai 1,3%. Data ini lebih tinggi dari laporan pada kuartal sebelumnya yaitu hanya di 1,0%. Kemudian GBPUSD hari ini naik lebih kuat ketika tingkat defisit neraca transaksi berjalan tidak sesuram dari yang diharapkan. Apalagi pembukaan lockdown di Inggris baru-baru ini mungkin akan terus mendorong PDB menjadi lebih tinggi lagi.
Dolar AS Menjauh Dari Puncak
Terlepas dari data ekonomi Inggris yang memuaskan, kenaikan juga dipengaruhi oleh aksi pembalikan dari mata uang Dolar AS. Indeks DXY menjauh dari puncak empat bulan dan membantu Pound mendominasi pergerakan. Para pelaku pasar dan investor sendiri juga melihat nada optimis pada masalah vaksin. Presiden Biden sejak kemarin terus meminta agar vaksinasi dilakukan lebih cepat dan membantu ekonomi AS pulih.
Bersama kenaikan GBPUSD hari ini, imbal hasil obligasi Treasury AS juga mampu bergerak positif. Banyak yang menilai kondisi ini akan menjadi beban bagi GBPUSD untuk mempertahankan bias bullish. Karena kenaikan yield Treasury membantu para pembeli kembali mengincar investasi ke greenback.
Para pelaku pasar berikutnya mungkin akan lebih memperhatikan laporan data AS nanti malam. Ada beberapa data utama yang akan dirilis seperti ADP Ketenagakerjaan swasta yang digunakan untuk memprediksi angka NFP. Lalu ada juga IMP Chicago dan juga penjualan rumah tertunda. Pidato Biden beberapa jam ke depan juga akan diperhatikan.