Pasangan mata uang USDCNY hari ini mengalami penurunan cukup besar menjelang pembukaan pasar Eropa di hari Selasa (5/1). Mata uang Yuan China sepertinya mendapatkan momentum penguatan ketika Dolar AS terus mencetak pelemahan. Untuk saat ini dengan bias bearish, pasangan telah menuju ke titik paling kuat selama beberapa tahun terakhir melawan Dolar AS.
Untuk USDCNY hari ini masih bergerak di sekitar nilai tukar 6,4311 yang menjadi level paling rendah sejak bulan Juni 2018 lalu. Sementara itu selama dua hari terakhir sejak Senin kemarin, Yuan China sudah mencatatkan penguatan 1,5% melawan Dolar AS. Kemudian sepanjang tahun 2020 kemarin, Yuan China juga mencetak kinerja yang memuaskan dengan penguatan 6,27%.
Katalis Pendukung Yuan China
Salah satu katalis yang membantu Yuan China bergerak dengan baik membawa USDCNY hari ini turun adalah harapan pemulihan ekonomi China. Selain itu tingkat defisit fiskal AS kembar dan harapan suku bunga rendah dari The Fed membuat Dolar AS terjun lebih dalam. Bank sentral AS itu tampaknya akan mempertahankan suku bunga rendah lebih lama lagi untuk membantu pemulihan ekonomi.
Optimisme global juga menjadi faktor utama yang mampu menyeret USDCNY menjadi lebih rendah. Para pelaku pasar dan investor global sangat merasa senang ketika ada peluang stimulus lanjutan oleh pemerintah AS. Setelah Demokrat berhasil mendominasi Senat AS.
Kemudian harapan terhadap vaksin virus Corona tampaknya juga berperan dalam menggerakkan pasangan. Laporan terbaru hasil uji klinis mRNA dua yang berbeda dengan efektivitas sampai 95% membantu optimisme bertahan lebih lama. Walaupun semua itu masih akan ditantang ketika negara utama seperti Inggris dan Jepang terus meningkatkan kebijakan pembatasan aktivitasnya. Untuk arah berikutnya, USDCNY akan menunggu kejelasan arah risiko dan pembaruan berita pasar.