Pasangan mata uang AUDUSD hari ini terpantau mengalami kesulitan untuk mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi lagi. Sampai sekarang pasangan masih bertahan di sekitar nilai tukar 0,7730 setelah bangkit dari terendah pada 0,7725. Aksi pemulihan sempat mengirimkan pasangan terbang ke titik paling tinggi dalam mingguan di sesi Asia hari Kamis (11/3). Namun sinyal campuran yang berasal dari Australia membawa pasangan kembali surut.
Salah satu hal yang membebani aksi kenaikan AUDUSD hari ini adalah kekhawatiran penambahan pengangguran di Australia. Karena program bantuan berupa JobKeeper pemerintah sudah berakhir pada Maret ini. Kemudian pasar juga tampak terjadinya lonjakan harga rumah di kawasan Sydney ke puncak tertinggi sepanjang masa.
Namun ada beberapa hal yang bisa membantu Dolar Australia dalam nada pembelian. Diantaranya seperti laporan data ekspektasi inflasi konsumen yang bangkit sampai 4,1%. Data itu lebih tinggi dari harapan awal di 3,5% dan laporan sebelumnya pada 3,7%. Pemerintah Aussie juga tampak akan meluncurkan paket bantuan untuk sektor pariwisata dan perjalanan yang sangat terpukul akibat pandemi.
Pasar Masih Mengabaikan Pengesahan Stimulus AS
Berpindah ke luar negeri, para pelaku pasar dan investor masih tampak tenang pasca pengesahan dana stimulus AS $1,9T. Presiden Biden sendiri akan memberikan tanda tangan pengesahan RUU itu pada Jumat pekan ini. namun pasar masih mengabaikan berita penting ini karena semua sudah diantisipasi sebelumnya.
Aksi penurunan AUDUSD hari ini mungkin juga sudah senada dengan arah sentimen risiko global. Indeks S&P 500 mengalami penurunan sampai 0,64% akibat risk off yang berlaku. Pergerakan berikutnya akan mencoba memperhatikan bagaimana dinamika indeks Dolar AS. Pasar akan mencoba memperhatikan dinamika hubungan AS-China dan juga fokus ke pembaruan berita perekonomian global. Termasuk pertemuan kebijakan dari ECB hari ini.