Saat sesi awal Eropa di hari Selasa (23/2), pasangan GBPUSD hari ini tampak bergerak dalam ruang yang sempit. Pasangan masih bertahan di kisaran nilai tukar 1,4500 dan tampak kurang mendapatkan perhatian dari pasar. Walaupun sebelumnya juga telah rilis data mengenai ketenagakerjaan Inggris dengan hasil yang campuran.
Sebelumnya, Poundsterling Inggris sempat bergerak sangat meyakinkan dengan naik menuju ke puncak tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Sayangnya bullish itu telah dikonsolidasikan dan menunggu arahan berikutnya apakah naik lebih tinggi atau tidak.
Ketenagakerjaan Inggris Diabaikan
Badan Statistika Inggris, merilis data mengenai ketenagakerjaan dengan rincian pengangguran naik tipis ke 5,1% dari bulan sebelumnya pada 5,0%. Kenaikan pengangguran itu berhasil diredam oleh data klaim tunjangan pengangguran yang turun sangat tajam. Data itu menuju ke 20 ribu klaim lebih rendah dari harapan awal di 35 ribu klaim.
Sepertinya perbaikan klaim pengangguran itu terjadi setelah ekonomi Inggris diharapkan bisa memulihkan diri lebih baik. Harapan muncul ketika pemerintah sedang dalam pembicaraan yang komprehensif untuk membuka kebijakan lockdown. Pembukaan semakin mungkin dilakukan setelah pemerintah meningkatkan program vaksinasi dengan skala yang sangat besar sekali.
Sayangnya dengan semua itu, GBPUSD hari ini kesulitan mengalami kenaikan. Padahal seharusnya optimisme kondisi dalam negeri Inggris bisa mengirimkan pasangan dalam nilai tukar yang lebih tinggi. Tapi itu semua sangat sulit dilakukan.
Meskipun posisi mata uang Dolar AS masih berada di titik paling rendah dalam enam pekan terakhir. Dolar AS kesulitan menguat walaupun ada nada kenaikan pada imbal hasil obligasi Treasury AS beberapa waktu terakhir. Dalam jangka pendek, pasar akan menanti pidato terbaru dari The Fed Powell. Selain itu data keyakinan konsumen AS Conference Board juga akan diperhatikan.