Saham Wall Street Raih Rekor Paling Tinggi, USD Roboh

Index dolar AS DXY jeblok seputar 0.5 % ke range 92.50-an pada sesion New York awal minggu ini 5/4/2021, sesudah index saham Wall Street cetak rekor paling tinggi baru kembali.

Greenback terlihat menurun pada sebagian besar mata uang mayor, terhitung dolar komoditi seperti AUD dan CAD.

Dolar AS sempat pernah berusaha menjaga momen bullish-nya pada sesion Asia dengan bekal data Nonfarm Payroll yang positif.

Data Nonfarm Payroll memperlihatkan jika ekonomi AS membuat rekor pekerjaan paling banyak dalam 7 bulan pada Maret 2021, bersamaan dengan semakin jumlahnya yang menerima vaksin COVID-19 dan dialirkannya kontribusi tunai langsung pemerintahan untuk warga.

Informasi gagasan bujet infrastruktur masif Amerika Serikat pada minggu kemarin disongsong baik oleh aktor pasar, walau gagasan pemerintahan AS untuk meningkatkan pajak korporat masih diawasi dengan berhati-hati.

Kepercayaan diri dunia usaha menggerakkan pembaruan outlook di depan, hingga AS tahun ini berkesempatan cetak performa ekonomi terbaik dalam empat dasawarsa paling akhir.

Prospect performa ekonomi AS yang bagus lalu memacu ekuitas, terutamanya karena beberapa negara maju lain seperti anggota Uni Eropa masih bergumul dengan imbas COVID-19.

Dari sejak pembukaan pasar New York, index Dow Jones langsung melesat lebih dari 1.35 % ke range 33602 dan cetak rekor paling tinggi selama hidup kembali. Index S&P500 membumbung lebih dari 1 % ke range 4080.

Penguatan ekuitas selanjutnya malah menggerogoti animo dolar AS, walau yield obligasi AS -yang awalnya menggerakkan peningkatan kurs USD- bertambah.

Greenback umumnya kuat di saat yang bertepatan dengan peningkatan bursa saham. Tetapi korelasi ke-2 nya dapat beralih menjadi bersimpangan bersamaan dengan tanggapan pasar pada kenaikan ketertarikan resiko, karena Greenback sebagai mata uang safe haven sedang saham sebagai wakil kelompok asset high risk.

Hal paling susah untuk pasar saat ini untuk ketahui bagaimana sensitivitas dolar pada informasi ekonomi AS, kata Erik Nelson, ahli taktik makro dari Wells Fargo New York, Ini adalah sebuah pertanyaan besar.

Karena bila kita masuk sebuah babak di mana dolar tidak lagi jadi safe haven serta lebih sebagai mata uang risk on, karenanya sebuah pengubahan pemerintahan yang besar.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.