Situasi Dollar Jelang Pelantikan Presiden AS

Pada tanggal 20 Januari 2021, Joe Biden akan gantikan Donald Trump selaku presiden Amerika Serikat. Setiap 8 tahun, atau 4 tahun dalam masalah presiden yang memegang satu periode, demokrasi di AS hadapi waktu yang sulit dan tergantung pada peralihan kekuasaan yang teratur dari 1 presiden ke presiden selanjutnya.

Selama beberapa minggu ini, Donald Trump sudah menggunakan akun Twitter mengenai penipuan pemilu dan menyerbu legalitas pengambilan suara yang dikirimkan lewat pos sampai beberapa orang jemu dengan tema itu.

Tetapi, yang paling penting, ia belum lakukan apa saja untuk memberikan dukungan pengucapan kasar online-nya terkecuali lakukan usaha gugatan hukum yang seperti terlihat dikerjakan setengah hati.

Walau team Edukasi Exness tentunya tidak memikir jika ini akan usai dengan kritis nasional seperti Secret Servis dan FBI menggeret Trump yang lakukan perlawanan keluar dari Gedung Putih, beberapa hal bisa berlangsung selama dua bulan di depan saat sebelum pelantikan.

Posisi kerja sama pemerintah sekarang ini dengan team peralihan Biden menjadi aspek terpenting untuk banyak pasar keuangan dalam beberapa minggu kedepan.

Masalah landasan peralihan yang cukup terusik dan tidak teratur

Mustahil tapi kemungkinan berlangsung peralihan yang teratur dan mulus sama seperti yang nampak di tahun 2008 dan 2016.

Nyaris mustahil Donald Trump menampik untuk tinggalkan kantor Presiden dan pasar.

Selaku ketentuan umum, pasar keuangan cenderung pilih presiden yang dari partai Republik. Umumnya tapi tidak selalu, Republikan mengutamakan perkembangan ekonomi yang memberikan dukungan Wall Street dibanding Main Street.

Keamanan sosial, kesehatan, pengajaran, jalinan internasional, hak sipil, dan bermacam permasalahan yang lain umumnya dipandang seperti permasalahan sekunder.

Ini bisa kita saksikan atas sesuatu yang selekasnya berlangsung sesudah pemilu di tahun 2016.

Dollar membuat gerakan harga esensial ke atas yang paling kuat pada yen dan sejumlah besar mata uang yang lain di antara sebelumnya November 2016 dan pelantikan Presiden Trump.

Beberapa peserta di pasar Amerika mengharap pasar ekuitas akan naik: deregulasi, pemangkasan pajak, desakan untuk peraturan moneter yang gampang, dan seluruh keunggulan yang lain dari Republikan yang bertanggungjawab.

Dengan semua hormat, kecuali dari citra publiknya, Donald Trump ialah seorang Republikan super. Beliau dengan teratur men-tweet mengenai harga paling tinggi baru index saham Amerika, data pekerjaan, dan tanda ekonomi yang lain yang umumnya tidak terima tanggapan detil dari presiden yang lagi memegang.

Di lain sisi, beliau sudah mengawali dan meneruskan perang dagang dengan Tiongkok dan bermacam negara yang lain. Perselisihan ini kadang cukup mempersulit dan mengusik usaha.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.