Strategi Trading Forex yang Simple tapi Efektif Menguntungkan

Ada banyak artikel yang membahas cara analisa pasar forex di internet. Pemahaman tentang beragam cara analisis itu memang diperlukan jika kamu ingin sukses trading forex dalam jangka panjang. Tapi trader pemula seringkali tetap saja bingung setelah membacanya. Pemula juga butuh panduan sederhana tentang strategi trading forex yang simpel tapi efektif profitable.

Ada yang mengira kalau strategi trading forex yang akurat itu semestinya menggunakan tools canggih dan banyak indikator rumit. Padahal, itu tidak benar. Banyak juga trader sukses berkat strategi trading forex yang simpel. Kunci sukses bukanlah menggunakan indikator yang ampuh dan anti loss, melainkan menguasai indikator apa pun yang digunakan untuk trading.

Dua strategi trading berikut ini dapat menjadi panduan bagi pemula untuk memahami cara kerja forex, sekaligus mengembangkan strategi sendiri yang sesuai dengan minat masing-masing. Mari simak satu per satu.

Strategi Breakout dan Bounce

Istilah “breakout” dan “bounce” dalam bahasa Indonesia juga dapat dimaknai sebagai “penembusan” dan “pantulan”. Penembusan dan pantulan apakah itu? Breakout dalam forex berarti penembusan level support atau resistance. Sedangkan bounce bermakna terpantul (tertolak) dari support atau resistance. Jadi, kamu perlu memahami konsep support dan resistance dulu sebelum menjalankan strategi ini.

Support adalah level terendah yang tercipta dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan resistance adalah level tertinggi dalam rentang waktu yang nyaris sama. Keduanya akan terlihat pada chart sebagai kisaran di mana harga berbalik dari naik menjadi turun, atau dari turun menjadi naik. Untuk memahaminya, coba perhatikan gambar GBP/USD pada grafik di bawah ini:

Strategi Trading Forex yang Simpel tapi Efektif Menguntungkan

Dalam grafik GBP/USD dengan timeframe Monthly (M1) di atas, terlihat ada satu support (garis oranye) pada level 1.2000. Ada pula dua garis resistance. Resistance 1 (R1) pada level 1.3500, sedangkan R2 pada kisaran 1.4350.

Setelah mengidentifikasi support dan resistance, kita perlu mengetahui tren apa yang sedang berlangsung. Perhatikan pergerakan harga pada sisi chart paling kanan. Grafik harga naik, sehingga kita dapat menilai GBP/USD sedang bullish (cenderung naik). Tapi kalau kita menilik ke belakang, terlihat bahwa tren sesungguhnya adalah sideways. Sideways artinya ada peluang fifty-fifty untuk harga bergerak naik terus ataupun berbalik turun.

Tren sideways terjadi ketika pergerakan harga cenderung naik-turun berulang kali tanpa kecenderungan bullish ataupun bearish yang jelas. Grafik menunjukkan GBP/USD sudah sideways dalam rentang antara Support 1.2000 dan R1 1.3500 sejak awal tahun 2019. Sekarang GBP/USD kembali akan menguji resistance pada 1.3500. Apakah nantinya GBP/USD akan naik terus atau jatuh? Nah, ini bisa jadi peluang untuk strategi trading breakout atau bounce.

Pada saat ini, kamu bisa memasang ancang-ancang berdasarkan beberapa konfirmasi:

  1. Apabila kamu termasuk trader konservatif: Tunggu hingga terbentuk satu candle lagi secara sempurna. Apabila candle tersebut memiliki harga penutupan atau satu body candle di atas garis 1.3500, artinya GBP/USD sudah breakout dan kamu bisa membuka posisi buy. Posisi buy breakout ini dapat disertai stop loss di bawah level 1.3500, target profit 1 pada 1.4000, dan target profit 2 pada 1.4350. Apabila candle tersebut memiliki harga penutupan atau satu body candle di bawah garis 1.3500, artinya GBP/USD bounce dan kamu bisa membuka posisi sell. Posisi sell bounce ini dapat disertai stop loss di atas level 1.3500, target profit 1 pada 1.1300, target profit 2 pada 1.2500, dan target profit 3 pada 1.2000.
  2. Apabila kamu termasuk trader agresif: Pasang trap (jebakan) berupa order pending berjarak 20-30 pips di atas dan di bawah 1.3500. Apabila GBP/USD bergerak ke salah satu arah, order pending pada arah tersebut akan langsung aktif. Batalkan order pending pada arah yang satunya, kemudian biarkan order pending berlangsung hingga mencapai profit atau stop loss. Level-level stop loss dan target profit dapat ditentukan dengan acuan yang sama dengan strategi konservatif pada poin pertama.

Simple sekali, bukan!? Contoh kasus di sini menggunakan GBP/USD pada timeframe Monthly (M1), tetapi strategi trading forex berdasarkan breakout dan bounce ini sebenarnya dapat diterapkan pada semua timeframe. Kamu juga bisa meningkatkan akurasi strategi dengan mempelajari macam-macam pola candlestick. Kemunculan pola candlestick tertentu dapat menunjukkan sinyal pembalikan harga (bounce) maupun penembusan (breakout) dengan sangat akurat.

Strategi Crossover MA

Strategi trading forex yang satu ini memanfaatkan indikator Moving Average (MA). Indikator Moving Average sudah tersedia pada semua platform trading forex, termasuk Metatrader. Kamu cukup memilih chart pasangan mata uang apa yang akan diperdagangkan, kemudian memasang indikator Moving Average pada chart tersebut.

Ada beragam kombinasi Moving Average yang populer dipergunakan oleh para trader forex. Dalam contoh ini, kita akan memanfaatkan kombinasi MA 25-day dan MA 200-day pada grafik GBP/USD dengan timeframe Daily (D1). Jadi kamu perlu memasang indikator MA dua kali pada chart, masing-masing dengan period 25 dan 200.

Selanjutnya, kamu dapat membuka buy/sell berdasarkan dua aturan sederhana:

  1. Buy GBP/USD jika garis MA 25-day bergerak melintasi MA 200-day dari bawah ke atas. Kamu dapat menargetkan profit antara 50-100 pips ataupun membiarkan posisi trading terbuka terus untuk mengoptimalkan profit selama pergerakan harga masih berada di atas MA 25-day. Apabila GBP/USD turun ke bawah MA 25-day, segera close posisi.
  2. Sell GBP/USD jika garis MA 25-day bergerak melintasi MA 200-day dari atas ke bawah. Dalam posisi ini, kamu dapat menargetkan profit antara 50-100 pips atau memasang trailing stop per 20 pips.

Contoh hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sinyal buy muncul dari crossover MA 25-Day (garis oranye) dan MA 200-Day (garis biru).

strategi forex trading yang mudah dan profitable

Kalau kamu merasa kombinasi MA 25-day dan MA 200-day ini terlalu jarang memunculkan sinyal trading, kamu dapat mencoba kombinasi lain. Kamu juga bisa mengombinasikan penggunaan Moving Average dengan strategi breakout dan bounce tadi.

Cobalah bereksperimen dan berlatih menerapkan beberapa strategi ini pada beragam pasangan mata uang secara berulang-ulang, kemudian nantinya kamu akan menemukan kombinasi strategi trading yang paling handal bagimu sendiri. Kuatir rugi? Tak perlu khawatir, ada akun demo dari broker forex lokal yang bisa membantumu untuk melakukan uji strategi dengan bebas biaya berdasarkan simulasi kondisi pasar yang sesungguhnya.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.