Tanggapan Yellen Dongkel Wall Street, Dollar AS Menurun

Index dollar AS jeblok sampai 0.4 % ke range 90.55 pada tengah sesion New York ini hari 20/2.

Dollar AS masih tertekan oleh launching data claim pengangguran tempo hari yang tambah jelek dari harapan, sementara tanggapan terkini dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen menggerakkan investor untuk melepaskan obligasi periode panjang dan beralih ke saham.

Data Claim Pengangguran AS yang di-launching tempo hari memperlihatkan peningkatan dari 848k jadi 861k, lebih banyak dibandingkankan perkiraan awalnya yang cuman dibanderol pada 765k. Ini mengisyaratkan masih tersendat-sendatnya usaha perbaikan perekonomian AS.

Pasar menyorot terhambatnya program vaksinasi nasional Amerika Serikat, terutamanya dibandingkan negara yang lebih tegas menanggapi COVID-19 seperti Inggris.

Presiden AS Joe Biden sudah cepat menggalakkan vaksinasi mulai sejak memegang, tapi terhambat oleh cuaca dingin ekstrim yang sedang menerpa negeri Paman Sam.

Walau sebenarnya, makin lambat program vaksinasi digerakkan, semakin terlambat juga normalisasi rutinitas ekonomi negeri pasca-pandemi.

Prospect stimulan pajak AS yang masif ditambahkan kesuksesannya distribusi vaksin ialah argument kompak untuk memercayai prospect pemulihan AS tahun ini.

Rodrigo Catril, ahli taktik forex senior dari National Australia Bank, dalam sebuah catatan untuk client yang diambil oleh Reuters, tapi data claim pengangguran tadi malam jadi pengingat mengenai ketidakmerataan pemulihan selama ini.

Saat itu, dalam sebuah interviu dengan CNBC, Janet Yellen kembali mengutamakan keutamaan stimulan moneter dan pajak memiliki ukuran besar sekali untuk menangani tingginya pengangguran dan bermacam imbas wabah lain. Pasar langsung bereaksi menanggapinya.

Tanggapan Yellen tidak langsung menggerakkan investor untuk melepaskan obligasi, tapi memberikan keyakinan pasar jika pemerintahan AS akan kerahkan semua usaha untuk meningkatkan inflasi.

Saat harapan inflasi hari esok semakin tinggi dibandingkan sekarang ini, menggenggam obligasi yang berbunga masih jadi opsi yang kurang dicintai oleh investor.

Kebalikannya, saham malah tawarkan prospect keuntungan semakin tinggi. Walau sebenarnya saham dan kurs dollar AS mempunyai korelasi bersimpangan.

Inflasi sudah benar-benar rendah lebih dari satu dasawarsa, dan Anda ketahui itu sebuah resiko.

Tapi itu sebuah resiko yang Federasi Reserve dan yang lain punyai alat untuk menyelesaikannya, kata Yellen, Resiko yang semakin besar ialah rugi beberapa orang, wabah ini bawa karena periode panjang untuk kehidupan dan penghidupan mereka.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.