Tipe Broker Forex untuk Trading Valas Online

Kalau kamu baru mulai berkecimpung dalam trading forex, mungkin kamu pernah mendengar istilah broker bandar dan broker ECN. Keduanya memang termasuk tipe broker forex yang paling populer. Tapi sebenarnya ada empat tipe broker forex yang perlu diketahui oleh trader, yaitu broker Dealing Desk, broker No-Dealing Desk (STP/ECN), broker Hybrid, dan broker Scam. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Tipe Broker Forex #1: Dealing Desk (DD)

Tipe broker forex Dealing Desk juga dikenal dengan istilah Market Maker atau B-Book Broker. Alasannya karena broker ini “menciptakan” pasar sendiri dengan bertindak sebagai mitra penjual/pembeli yang menanggapi order jual/beli trader. Order trader pada broker-broker ini tidak akan disalurkan ke pasar forex.

tipe broker forex ECN dan STP

Cara kerja broker DD memberikan sejumlah keuntungan bagi trader, antara lain:

  1. Eksekusi trading instan.
  2. Biaya trading sangat rendah, karena broker forex bebas menggatiskan spread, komisi, atau biaya-biaya lain.
  3. Leverage tinggi, karena broker forex dapat menawarkan leverage antara 1:100 hingga 1:1000 atau bahkan lebih besar lagi.
  4. Lot sangat rendah. Ketentuan volume per lot broker umumnya sebesar 100.000 USD (standar), 10.000 USD (mini), atau 1.000 USD (mikro). Tapi broker DD juga dapat memperbolehkan trading dengan volume berukuran nano yang setara dengan 100 USD per lot.
  5. Syarat modal awal lebih minim, karena leverage super besar dan lot sangat kecil. Bahkan ada broker DD yang memberikan syarat deposit awal minimal sebesar 0 (nol), sehingga trader bebas untuk mulai trading forex dengan modal berapa pun.

Broker DD juga memiliki kelemahan yang sangat mencolok, yaitu konflik kepentingan (conflict of interest) versus trader. Jika trader menang, broker kalah. Jika broker kalah, trader menang. Gegara konflik kepentingan ini, broker rentan memanipulasi spread ataupun platform trading. Broker juga dapat menerapkan requotes atau slippage negatif yang membuat eksekusi harga meleset dari keinginan trader.

Beragam pelanggaran ini membuat broker Dealing Desk dijuluki “Broker Bandar”. Tapi sebenarnya tak semua broker DD termasuk bandar. Ada karakter khusus broker DD yang dapat dipercaya. Broker DD yang kredibel seharusnya memiliki perijinan resmi dari badan regulator terkemuka seperti CFTC Amerika Serikat, FCA Inggris, dll. Broker DD bonafide juga semestinya memperbolehkan trader untuk menarik dana kapan saja tanpa potongan apa pun.

Tipe Broker Forex #2: No-Dealing Desk (NDD)

Broker NDD bertindak sebagai perantara murni antara trader dan pasar forex dengan dua alternatif, yakni STP (Straight Through Processing) dan Electronic Communication Network (ECN). Broker STP akan menyalurkan order trader ke satu atau lebih penyedia likuiditas secara langsung. Sedangkan broker ECN akan menyalurkan order trader ke sebuah “liquidity pool” yang terdiri atas banyak penyedia likuiditas.

Tipe broker NDD akan mendapatkan keuntungan dari markup spread dan atau komisi per lot yang dibayarkan oleh trader. Broker seperti ini tidak memiliki konflik kepentingan dengan trader. Justru broker akan semakin diuntungkan jika trader semakin senang ber-trading bersama mereka.

tipe broker forex untuk trading valas online

Beberapa fasilitas unggulan yang dapat disediakan oleh broker NDD antara lain:

  1. Spread mengambang (variable spread), yaitu selisih kurs jual/beli yang berubah-ubah sesuai kondisi pasar.
  2. Eksekusi bebas requote, sehingga broker dapat menjamin setiap order dieksekusi pada harga yang sesuai dengan ekspektasi trader. Masih akan terjadi slippage yang sejalan dengan kondisi pasar sesungguhnya, tetapi dampaknya pada trader dapat positif atau negatif (tidak negatif saja).
  3. Layanan pelanggan broker NDD umumnya lebih baik ketimbang broker Dealing Desk, karena broker memiliki kepentingan untuk memuaskan klien-klien mereka.

Terlepas dari beragam keunggulan itu, ada dua kelemahan utama broker NDD. Pertama, broker NDD tidak dapat menyediakan leverage yang terlalu besar maupun lot berukuran nano. Kedua, biaya trading forex di broker NDD biasanya lebih mahal daripada broker Dealing Desk. Karena alasan ini, pemula umumnya memilih broker DD sedangkan trader profesional cenderung memilih broker NDD.

Tipe Broker Forex #3: Hybrid

Broker Hybrid memadukan layanan ala Dealing Desk dan No-Dealing Desk. Mereka biasanya melayani sendiri order berukuran kecil, tetapi menyalurkan order besar ke pasar. Ciri khas tipe broker forex ini adalah memiliki banyak sekali pilihan jenis akun.

broker forex hybrid

Broker Hybrid dapat menawarkan layanan Dealing Desk pada jenis akun nano, akun sen, atau akun mikro. Di saat yang sama, broker Hybrid juga menyediakan layanan NDD pada jenis akun standar, premium, atau VIP. Broker Hybrid merupakan bauran antara tipe Dealing Desk dan No-Dealing Desk, sehingga kelemahan dan kelebihannya tergantung pula pada jenis akun apa yang dipilih trader.

Trader juga harus mewaspadai potensi konflik kepentingan dengan broker Hybrid. Ada broker-broker yang mengaku Hybrid, padahal semua order trader akan diladeni olehnya sendiri atau oleh perusahaan yang masih satu grup dengannya (model bisnis Market Maker terselubung). Agar terhindar dari hal-hal semacam ini, trader harus memastikan broker forex memiliki perijinan resmi dari lembaga regulator bonafide.

Tipe Broker Forex #4: Scam

Dalam bahasa Indonesia, “scam” bermakna “penipuan”. Broker penipu termasuk dalam satu golongan sendiri karena jumlahnya sangat banyak. Trader pemula seringkali tidak memahami pentingnya memiliki perijinan dari lembaga regulator resmi, sehingga tertarik dengan iming-iming “cepat kaya” yang diberikan oleh broker scam. Mereka baru menyadari tertipu setelah gagal menarik dana, atau kalah berulang kali dan broker mendesak trader agar injeksi modal terus-menerus.

ciri-ciri broker forex scam

Ada lima (5) ciri-ciri utama broker scam yang harus diwaspadai oleh trader, yaitu:

  1. Broker menjanjikan keuntungan tertentu, misalnya profit pasti sepuluh juta rupiah per bulan dan sejenisnya.
  2. Broker menjanjikan dapat mengelola dana trader sampai profit, tapi tidak dapat menampilkan rekam jejak kinerja trading secara live. Mereka mungkin menunjukkan rekam jejak dalam bentuk image (.jpg, .png) atau sejenisnya, tetapi semua ini dapat dimodifikasi dengan mudah di era teknologi ini.
  3. Broker menghalangi trader yang ingin menarik dana mereka dengan dalih “dana hanya bisa ditarik setelah sebulan” atau sejenisnya.
  4. Alamat broker tidak jelas, hanya berupa PO Box atau berlokasi di tempat yang tidak dapat dijelajah dengan Google Map.
  5. Broker tidak memiliki perijinan dari lembaga regulator resmi. Mereka juga sering mengklaim sedang dalam proses perijinan, padahal itu tidak benar.

Broker scam mungkin menampilkan citra yang baik saat kita baru mendaftar, dengan tujuan untuk membujuk kita menyetorkan uang lebih banyak lagi kepada mereka. Tapi mereka tidak akan benar-benar menyediakan fasilitas trading terpercaya. Ketika trader akan menarik profit, mereka bisa menunda-nunda pengiriman atau malah melakukan pemotongan sepihak. Padahal profit trader di broker merupakan titipan yang semestinya dapat ditarik kapan saja.

Trader dapat memilih broker mana saja, baik Dealing Desk, STP, ECN, maupun Hybrid. Namun, pastikan bahwa broker pilihan itu broker forex terpercaya yang memiliki ijin resmi (broker forex teregulasi). Jangan sampai terhanyut pada iming-iming broker abal-abal yang hanya manis di muka tapi pahit di kemudian hari.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.