USD/JPY Meraih Resistance

Pasangan USD/JPY dari sejak perdagangan hari Senin 21/09 sudah berupaya naik  dari posisi paling rendah 103.99 serta sampai ke posisi yang paling tinggi di harga 105.52.

Dalam pertemuan pemeriksaan suku bunga BoJ yang diselenggarakan pada bulan Juli, beberapa anggota dewan mengingatkan jika munculnya kembali infeksi virus corona bisa mengakibatkan ekonomi Jepang memerlukan waktu semakin lama untuk pulih serta mengguncangkan skema perbankan dengan  semakin banyak usaha ke arah negatif.

Pembuat kebijakan BOJ setuju mengenai pentingnya rangsangan selanjutnya tapi dengan keuntungan instansi keuangan turun.

Bank mempunyai kemampuan yang bertambah rendah untuk tingkatkan hutang serta memberikan dukungan perekonomian.

Risalah itu tawarkan wacana kunci mengenai peluang intimidasi pada perbaikan ekonomi di Jepang, dengan anggota dewan memperhatikan, Jumlah infeksi bertambah dengan kecepatan yang bertambah cepat secara global.

Jadi kami perlu waspada pada peluang pemberontakan kembali lagi termasuk juga di Jepang. Bila jumlah infeksi bertambah lagi, waktu pemulihan ekonomi akan dipending.

BOJ sudah pilih untuk menjaga kebijakan moneternya tidak beralih, dengan suku bunga periode pendek sebesar 0,1% serta imbal hasil obligasi.

Saat pandemi  menyebar ke penjuru dunia, bank central sangat terpaksa memberika kebijakan baru  melalui pembelian asset yang semakin tinggi serta mengeluarkan hutang untuk memberikan dukungan permodalan perusahaan.

Walau mempunyai kebijakan yang sangat longgar, beberapa anggota dewan sudah memberikan dukungan pentingnya kelonggaran selanjutnya, untuk menurunkan kemelut permodalan.

Tapi dengan peranti yang terbatas, apakah bank sentra bisa lakukan aktifitas semakin banyak untuk tingkatkan pemulihan ekonomi.

Situasi USD Di Pasar

Dari mata USD, pasar masih berhubungan dengan pengakuan  kebijakan moneter serta fiskal Amerika Serikat, menanti informasi gagasan stimulus selanjutnya untuk ekonomi AS, khususnya dengan semkain dekatnya wabah virus corona dengan musim dingin.

Awalnya, Amerika Serikat masih pimpin angka global infeksi serta kematian karena pandemi COVID-19. Musim dingin ini akan semakin hebat sebab pasar menanti siapa yang akan memenangi pilpres AS yang akan diadakan awal November kedepan.

Virus corona sudah mempertaruhkan perjalanan Donald Trump. Dalam kesaksiannya di hari ke-2 dari 3 hari sebelum Kongres mengenai pertolongan pengamanan pemerintah, Powell memprotes dengan penemuan laporan itu.

Dimana ia menjelaskan jika bank sudah mengendalikan pembelian obligasi korporasi serta membagikannya dalam jumlah yang relatif kecil serta meliputi lebih dari 800 perusahaan, untuk pastikan jika itu tidak memberikan keuntungan perusahaan spesifik.

Ia memberikan contoh, pembelian obligasi korporasi dilaksanakan di pasar sekunder serta bukan langsung dari perusahaan.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.