Pasangan mata uang USDCAD hari ini bergerak dengan kenaikan yang tipis setelah pembukaan pasar kawasan Asia Senin (22/3). Para pembeli tampaknya masih sangat kesulitan mendorong nilai tukar pasangan mata uang ini walaupun membuka pekan dengan gap bullish. Saat ini pasangan bergerak tepat di atas nilai tukar utama angka bulat pada 1,2500.
Sebelumnya memang pasangan sempat mencatatkan penurunan yang cukup tajam. Penurunan dengan total yang mencapai 50 pips itu membawa pasangan menjauh dari puncak paling tinggi dalam sepekan. Namun akhirnya dengan adanya faktor gabungan, USDCAD hari ini bisa kembali naik di sesi awal pekan.
Para pelaku pasar dan investor saat ini sepertinya sedang fokus ke Turki dimana Presiden Erdogan mengganti Gubernur bank sentralnya. Banyak yang takut keputusan itu justru akan membawa gangguan pada pasar keuangan global. Sehingga Dolar AS sebagai aset safe haven bisa mendapat keuntungan karena nada penghindaran risiko.
USDCAD hari ini masih bergerak dengan kenaikan tipis dan juga telah mengabaikan bias kenaikan yang terlihat pada imbal hasil obligasi Treasury AS. Kenaikan yield tersebut diprediksi masih disponsori oleh sikap pasar yang merasa senang dengan masa depan ekonomi AS. Harapan kenaikan inflasi dan suku bunga lebih tinggi membawa imbal hasil menjadi naik.
Minyak Mentah Turun
Berpindah ke sisi lain, Dolar Kanada sendiri juga sedang terbebani oleh aksi penurunan minyak mentah global dimana WTI turun sampai menuju ke 61,00 per barel. Penurunan diakibatkan kekhawatiran pada gelombang serangan baru yang dilaporkan terjadi di Eropa.
Pergerakan berikutnya akan memperhatikan pidato yang akan disampaikan oleh beberapa anggota rapat FOMC termasuk Fed Powell. Kemudian dinamika imbal hasil obligasi AS juga akan diperhatikan dan bisa saja membawa USDCAD melonjak lebih tinggi.