Tampaknya untuk sesi Eropa hari Senin (14/12) nada risiko pasar tidak terlalu memberikan pengaruh pada Dolar AS. Sebab sampai pertengahan sesi, pasangan USDCHF hari ini tetap saja dalam bias penurunan yang lebih dalam. Padahal nada risiko global sedang optimis dan bisa membuat permintaan safe haven Franc Swiss anjlok tajam. Namun pada faktanya, pasangan justru turun jauh ke nilai tukar 0,8850 yang dekat dengan terendah tahunan yang dicapai hari Jumat pekan lalu.
Dolar AS Melemah Tajam
USDCHF hari ini telah mengalami kegagalan untuk memanfaatkan pemulihan yang dibangun saat sesi sebelumnya. Justru Dolar AS harus kembali dalam nada penjualan yang kuat walaupun pasar global cenderung optimis. Beberapa aset berisiko berhasil mencetak kenaikan akibat suasana yang optimis tersebut.
Sehingga penurunan USDCHF hari ini sepenuhnya diakibatkan mata uang Dolar AS yang mengalami pelemahan. Saat ini indeks Dolar AS turun menuju ke lembah paling rendah dalam 2,5 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah harapan kesepakatan RUU dana stimulus AS yang terus menguat.
Walaupun sebenarnya kawasan Amerika Serikat mencetak rekor penambahan kasus virus Corona baru. Sehingga memaksa pemerintah setempat untuk memberlakukan lockdown untuk membatasi penyebaran virus. Hal serupa juga terlihat pada kawasan Eropa dimana Jerman memperpanjang lockdown sampai 10 Januari mendatang.
Sementara itu risk on yang terlihat gagal memposisikan Franc Swiss dalam bias penjualan yang kuat. Padahal aset berisiko sepert kontrak berjangka S&P 500 mampu mengalami kenaikan yang cukup tinggi sepanjang hari Senin ini.
Untuk arah pergerakan USDCHF selanjutnya mungkin akan lebih fokus ke bagaimana dinamika pergerakan Dolar AS. Jika memang indeks Dolar AS mampu pulih, secara otomatis USDCHF bisa mematahkan penurunan baru-baru ini. Mengingat risk on berisiko merusak Franc Swiss.