Mata uang Yuan China hari ini tidak memberikan respon yang begitu jelas melawan Dolar AS saat sesi Asia berlangsung hari Selasa (20/10). Padahal beberapa saat sebelumnya, bank sentral China PBoC baru saja memutuskan langkah kebijakan moneter terbarunya. Langkah ini diambil di tengah kondisi perekonomian China yang masih penuh ketidakpastian akibat perlambatan dampak pandemi virus Corona.
Ekonomi China Pulih Dengan Baik
Beberapa saat sebelumnya PBoC memutuskan untuk tidak melakukan perubahan tingkat suku bunga dan tetap berada di 3,85%. Keputusan ini sesuai dengan apa yang diprediksi pasar dan kemungkinan antisipasi yang sesuai inilah penyebab Yuan China hari ini tidak merespon.
Saat ini perekonomian China sedang berusaha mengumpulkan kekuatan ketika data ekspor terus naik. Selain itu pemerintah daerah juga terus melibatkan diri ikut dalam proyek konstruksi dengan dana utang. Perbaikan perekonomian China semakin meyakinkan ketika data belanja konsumen mampu meningkat. Pada 2020 ini diharapkan ekonomi mampu tumbuh 2%.
Melihat kondisi inilah, bank sentral China atau PBoC tidak ada alasan untuk melakukan pemangkasan suku bunga kembali. Tentunya ekonomi China tampak lebih kokoh dibandingkan beberapa kondisi di negara lain seperti AS dan Eropa. Mengingat untuk zona Eropa saja inflasi jatuh ke titik negatif. Selain itu serangan kedua pandemi juga membuat ekonomi Eropa jatuh lebih lama lagi.
Degan perekonomian China yang unggul, Yuan China hari ini bisa berpeluang mencatatkan penguatan melawan Dolar AS dan mata uang global lain. Untuk sesi Asia hari ini, pasangan USDCNH bergerak di sekitar 6,67 setelah sebelumnya sampai di terendah sekitar 6,66. Tentunya beberapa berita terkait dengan arah risiko akan terus menawarkan kejelasan arah pergerakan selanjutnya. Sehingga akan sangat ditunggu oleh para pelaku pasar dan investor global.