Pasangan mata uang USDJPY hari ini bergerak naik menjadi lebih tinggi di sesi Asia hari Selasa (12/1). Saat ini pasangan bergerak di sekitar nilai tukar 104,20 dan otomatis pasangan berhasil memperpanjang aksi kenaikan selama lima hari tanpa jeda. Mata uang Dolar AS mengalami penguatan secara luas bersama dengan kenaikan di sekitar kontrak berjangka S&P 500. Sayangnya posisi Nikkei 225 yang lebih rendah menghambat optimisme pasar.
Sehingga membuat para pelaku pasar dan investor di sekitar USDJPY hari ini kebingungan menentukan arah risiko. Apalagi data dalam negeri Jepang juga dilaporkan dengan hasil campuran. Data mengenai Transaksi Berjalan Jepang pada November berada di 1878,4 juta Yen. Lebih tinggi dari apa yang diharapkan sebelumnya pada 1551 juta Yen. Sayangnya untuk Neraca Perdagangan BOP basis turun dari 971,1 juta yen menuju ke 616,1 juta Yen.
Politik AS Belum Stabil
Katalis penggerak pasar global juga datang dari laporan terbaru perpolitikan di kawasan AS. Sebab ada upaya dakwaan dengan tujuan menggulingkan Trump lebih cepat. Selain itu para pelaku pasar dan investor juga tampak bahagia ketika peluang dana stimulus ekonomi AS terus meningkat. Namun bagaimanapun juga ketidakstabilan perpolitikan di AS itu akan menghalangi semau optimisme pasar.
Belum lagi kondisi pandemi virus Corona di kawasan AS juga belum bisa dikendalikan secara keseluruhan. Walaupun vaksin virus Corona sudah bisa diberikan kepada warga AS. Nada serupa juga terlihat di Jepang dimana ada penambahan kasus yang memaksa pemerintah memperluas status keadaan darurat.
Beban lain yang harus ditanggung oleh USDJPY hari ini datang dari hubungan antara AS-China. Kedua negara dikhawatirkan akan saling serang kembali setelah ada konfrontasi lebih dalam dari AS. Untuk arah pergerakan selanjutnya akan memperhatikan arah risiko global.