Saat sesi Asia masih berlangsung hari Jumat (30/4), pasangan USDJPY hari ini bergerak dengan kenaikan tipis menuju ke nilai tukar 109,00. Aksi kenaikan ini menjadi perpanjangan dari catatan yang dibuat oleh USDJPY beberapa waktu sebelumnya. Walaupun pada akhirnya Dolar AS kesulitan untuk mendaki lebih tinggi karena data dan risiko yang campuran.
Data dan Risiko Campuran
Berawal dari ekonomi Jepang, dimana data inflasi konsumen yang diwakili dalam IHK mengalami penurunan di bawah harapan pada -0,2%. Sementara itu IHK tanpa makanan dan energi juga suram pada 0,0% dari awalnya pada 0,3%. Hasil yang suram ini bagaimanapun telah menyebabkan Yen Jepang melemah signifikan.
Sementara itu, IMP manufaktur dari bank Jibun mencatatkan pertumbuhan untuk laporan April 2021. Data itu naik sampai ke 53,6 lebih tingi dari prediksi awal yang berada pada 53,3. Sisi yang masih akan membatasi USDJPY hari ini agar tidak naik lebih tinggi adalah tingkat pengangguran dan juga aktivitas produksi sektor industri yang juga membaik.
Safe haven Yen Jepang bisa saja dalam pembelian mengingat arah indeks S&P 500 dan juga Nikkei 225 dalam aksi penurunan ringan. Dukungan utama yang membawa Dolar AS unggul dan mengirimkan USDJPY hari ini naik adalah yield Treasury AS 10 tahun yang terus melonjak.
Para pelaku pasar dan investor global juga cukup khawatir dengan masalah pandemi virus Corona di India. Langkah dari China pada laporan yang terbaru juga ikut menjadi penggerak risiko sepanjang sesi Asia hari ini.
Bagaimanapun kekhawatiran pasar inflasi telah mampu mengerek Dolar AS menjadi aset idaman untuk sementara waktu. Berikutnya para pelaku pasar dan investor akan terus mengawasi bagaimana dinamika sentimen risiko global. Selain itu pembaruan berita dari AS mungkin juga akan dinantikan.