Saat sesi Asia pada hari Senin ini (10/5), terpantau hampir tidak ada rilis data utama yang bisa menjadi penggerak risiko global. Untuk saat ini sepinya data membuat pasangan USDJPY hari ini bergerak naik ke puncak dalam harian pada 108,78. Kenaikan pasangan beberapa jam ini menjadikan gambaran bahwa selera risiko masih cukup optimis.
Salah satu penyebabnya adalah laporan data dari Amerika Serikat pada pekan lalu yang memberikan dukungan untuk kebijakan yang mudah lebih lama. Selain itu pendukung bullish juga datang dari berita terbaru mengenai virus Corona, Iran dan juga program vaksinasi.
Penggerak Dari Data Pekan Lalu
Pada pekan lalu, para pelaku pasar dan investor merasa kecewa dengan rilis data mengenai pekerjaan bulanan dari AS. Laporan data bulanan itu telah mengangkat pasar ekuitas terbang menuju ke tertinggi. Pada saat yang sama, indeks Dolar AS kehilangan kenaikan yang cukup signifikan.
Tapi setelah itu, kebijakan uang mudah yang bisa lebih lama lagi telah membantu USDJPY hari ini untuk bergerak naik jadi lebih tinggi lagi. Pendukung bullish juga hadir ketika Uni Eropa berhasil mencatatkan pencapaian berupa penandatanganan kesepakatan vaksin skala besar. Kemudian tampaknya Iran juga tidak ingin pergi dari pembicaraan nuklir dengan AS.
Namun beban yang bisa menahan aksi USDJPY hari ini naik adalah permasalahan Brexit dan juga dinamika politik di Inggris. Kondisi pandemi di kawasan Jepang yang masih cukup parah juga menantang kenaikan USDJPY.
Untuk pergerakan berikutnya, para pelaku pasar dan investor akan memperhatikan bagaimana pembaruan laporan pandemi virus Corona di Jepang. Kemudian dinamika sentimen risiko global juga akan jadi perhatian. Mengingat untuk hari ini hampir tidak ada laporan data ekonomi utama yang bisa diandalkan.