Pergerakan hari Senin (28/9) saat awal pekan perdagangan, pasangan mata uang USDJPY hari ini terlihat kembali dalam momentum penurunan. Pasangan berada di sekitar 105,25 meski pada akhirnya tidak ada tindak lanjut yang lebih jelas lagi.
Sebelumnya mata uang Dolar AS telah mengalami kegagalan untuk bisa memanfaatkan momentum kenaikan yang terbangun menuju ke kawasan 105,70. Dominasi permintaan Yen Jepang yang kuat membuat pasangan turun dan secara otomatis menghapuskan beberapa momentum kenaikan yang dibangun lima hari terakhir tanpa jeda. Pelemahan Dolar AS secara luas di pasar keuangan sepertinya mengambil andil atas penurunan USDJPY hari ini.
Para pelaku pasar dan investor global masih sangat khawatir dengan masa depan ekonomi AS. Karena stimulus ekonomi yang dibesar-besarkan selama beberapa pekan ini masih belum ada kepastian sama sekali. Kondisi ini bergabung dengan ketidakpastian politik AS menjelang pemilihan Presiden AS pada November nanti. Pada hari ini Trump dan Biden dijadwalkan akan menjalani sesi debat.
Sentimen Risiko Kuat
Tapi jika melihat arah risiko hari ini, sentimen tampak mendukung kenaikan pada pasar ekuitas AS. Selain itu beberapa aset berisiko seperti saham Asia dan kontrak berjangka S&P 500 turut mencatatkan kenaikan sejak sesi Asia tadi pagi.
Kondisi ini bisa meruntuhkan upaya dominasi Yen Jepang untuk membawa USDJPY hari ini turun lebih dalam. Sehingga penurunan mungkin akan tetap terbatas jika melihat kondisi sentimen risiko global. Untuk hari Senin ini juga sangat minim sekali rilis data ekonomi yang relevan dan mampu menjadi katalis penggerak pasar.
Sehingga fokus bisa ditujukan pada dinamika sentimen risiko. Selain itu berita mengenai pandemi virus Corona, politik AS, dan stimulus akan menawarkan arah selanjutnya pada USDJPY. Pada pekan ini data NFP AS mungkin juga sangat ditunggu oleh pasar.