Yen Jepang mencetak pelemahan yang signifikan melawan Dolar AS sepanjang sesi Asia hari Jumat (29/1). Pelemahan itu telah mendongkrak pasangan USDJPY naik menuju ke nilai tukar 104,48 atau mewakili sisi positif sebesar 0,28%. Kemungkinan salah satu pendukung penguatan Dolar AS adalah data mengenai klaim tunjangan pengangguran yang membaik. Walaupun data PDB AS kuartal keempat sangat suram sekali.
Kemarin Kantor Tenaga Kerja mengatakan bahwa klaim awal sepekan sampai 23 Januari dilakukan oleh 847K pengangguran. Data ini jauh lebih baik dibandingkan laporan sebelumnya yang memiliki jarak sekitar 67K. Walaupun secara luas masih lebih suram jika dibandingkan dengan kondisi resesi besar pada 2007 lalu yang pengangguran di 665K.
Data Jepang Diabaikan
Aksi USDJPY naik saat ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh sentimen risiko global mengenai pasar saham. Banyak yang fokus ke pasar saham ketika broker Robinhood Markets dan juga Interactive Brokers memilih menghentikan perdagangan mereka. Ini dilakukan setelah guncangan yang terjadi kemarin pada Gamestop, AMC dan juga Blackberry.
Kemudian USDJPY naik sekarang ini juga berhasil mengabaikan rilis data utama dari Jepang yang menggembirakan. Padahal Jepang merilis data mengenai pengangguran yang mengalami perbaikan. Kemudian produksi industri juga membaik bersama indeks harga konsumen Tokyo. Selain itu BoJ juga menyampaikan bagaimana pendapatnya pada inflasi dan gambaran pertumbuhan ekonomi.
Pada pendapat itu, BoJ mengatakan ekonomi sudah bangkit dan masuk ke tren pemulihan. Walaupun sampai saat ini masih dalam posisi kritis ketika pandemi meluas dan memburuk di dalam dan juga luar negeri. Sementara itu aksi harga USDJPY berikutnya akan mencoba fokus ke rilis data ekonomi AS nanti malam. Selain itu pembaruan arah risiko juga akan menjadi perhatian pasar termasuk berita mengenai stimulus ekonomi AS.