Saat sesi awal Asia tadi pagi, pasangan mata uang USDJPY hari ini pada akhirnya mampu mencatatkan kenaikan. Dolar AS berhasil mendominasi pergerakan menuju ke nilai tukar 104,66 bangkit dari terendah sebelumnya yang berada di 104,55. Dengan kenaikan itu maka pasangan sudah mencetak kinerja yang mengesankan sebesar 0,09% di hari Senin ini (16/11).
Sementara itu pada pekan lalu pasangan USDJPY sempat mencetak kinerja negatif. Pasangan mengalami penurunan cukup dalam dari 105,15 menuju ke 104,60. Penurunan itu bahkan juga mengabaikan kinerja mengesankan yang terlihat di sekitar pasar saham AS pekan lalu. Kemungkinan penyebabnya adalah Yen Jepang yang sangat disukai dibandingkan dengan Dolar AS. Sehingga risk on yang mendorong saham AS juga gagal membantu Dolar AS menguat.
Disisi lain sebenarnya mata uang Dolar AS juga rawa mengalami pelemahan. Mengingat sedang terjadi perebutan di Senat AS dan dinamika politik akan terus terjadi di Amerika Serikat. Faktor ini mungkin juga menjadi penghambat yang akan membatasi USDJPY hari ini agar tidak naik lebih tinggi.
Menunggu The Fed
Ancaman lain yang bisa membuat Dolar AS melemah adalah kondisi ekonomi AS. Saat ini para pelaku pasar dan investor global akan sangat menunggu langkah apa yang akan diambil oleh The Fed. Bahkan ada antisipasi bahwa The Fed akan melakukan pelonggaran fiskal pada pertemuan tahun baru 2021 mendatang.
Namun ahli analisa Standard Chartered menyampaikan The Fed bisa melonggarkan kebijakan sebelum pertemuan Desember. Karena lonjakan pandemi membebani ekonomi bersama dengan terhambatnya dana stimulus ekonomi. Sementara itu pergerakan USDJPY hari ini dalam jangka pendek akan menunggu data manufaktur empire state Fed untuk bulan November. Kemudian arah risiko juga akan sangat diperhatikan.