Pasangan mata uang USDJPY hari ini mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi lagi di sesi Asia hari Rabu (2/12). Nada pembelian itu membawa pasangan mata uang terbang menuju ke nilai tukar 104,20. Kenaikan ini memiliki peluang menuju ke nilai tukar yang lebih tinggi lagi menuju ke 104,50. Nada penjualan pada mata uang Dolar AS tampaknya mulai terhenti meski indeks Dolar AS tidak mampu naik.
Sebelumnya tadi malam IMP manufaktur ISM AS meleset dari apa yang diharapkan. Kemudian pada acara kesaksian, Ketua Fed Powell kembali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ekonomi AS. Hal itu sempat juga membawa Dolar AS turun.
Katalis Pendukung Kenaikan
Salah satu katalis yang membantu USDJPY hari ini naik adalah nada sentimen risiko yang membaik. Risk on tersebut telah membantu Wall Street melonjak sangat kuat beberapa waktu terakhir. Pasalnya telah ada berita yang meluas di pasar keuangan mengenai pembicaraan dana stimulus ekonomi pemerintah AS. Berita itu secara bersamaan membantu aset berisiko naik.
Setelah itu kemarin hari Selasa malam, Kongres Bipartisan menyampaikan pengumuman mengenai proposal dana $908 Miliar. Kemudian selain itu wakil dari kedua partai berkuasa yaitu Menkeu Mnuchin dan Ketua DPR Pelosi kembali melakukan pembicaraan dana. Hal itu memicu harapan bahwa dana bisa segera cair dan membantu ekonomi AS bangkit dari perlambatan ekstrim.
Sementara itu sebenarnya indeks Dolar AS masih berada di lembah 2,5 tahun terakhir pada 92,16. Namun penurunan itu berakhir bersama dengan risk on yang berlaku dan membawa Yen Jepang menjadi lebih lemah. Para pelaku pasar dan investor tampaknya akan menunggu berita terbaru mengenai dana stimulus yang sudah sangat dinanti banyak orang. Pergerakan USDJPY hari ini akan menunggu data ekonomi AS dan arah risiko.