Saat sesi Asia berlangsung di hari Kamis (29/10) pasangan USDJPY hari ini mampu mematahkan bias bearish yang terjadi sejak hari Rabu kemarin. Mata uang Dolar AS menguat signifikan dan membantu pasangan bangkit dari titik paling rendah dalam lima pekan terakhir. Kenaikan permintaan Dolar AS ini terjadi bersamaan dengan kenaikan pasar futures di Amerika Serikat.
USDJPY hari ini mencatatkan kenaikan menuju ke nilai tukar 104,39 atau mewakili kenaikan ringan hari ini. Sementara itu saat sesi Eropa hari Rabu kemarin, pasangan sempat mencatatkan pelemahan yang signifikan menuju ke nilai tukar 104,11. Level tersebut menajdi yang paling rendah sejak terakhir kalinya terlihat pada 21 September kemarin.
Bangkit Dari Kejatuhan Hari Rabu
Yen Jepang pada hari Rabu sangat mendominasi pergerakan melawan Dolar AS. Penyebab penguatan permintaan pembelian Yen Jepang adalah nada risk off yang meluas di semua pasar global. Penurunan USDJPY kemarin terjadi bersama dengan jatuhnya pasar saham global yang sangat suram sekali.
Para pelaku pasar dan investor menjauhi aset-aset berisiko ketika kekhawatiran terhadap pandemi virus Corona gelombang kedua meningkat. Banyak yang takut bahwa ekonomi global akan kembali hancur jika ekonomi kembali dibatasi akibat virus Corona ini.
Setelah penurunan tajam sepanjang sesi Eropa Rabu, ketiak masuk ke sesi New York Dolar AS mampu memulihkan diri menjadi lebih baik. Hal itulah yang pada akhirnya membantu USDJPY hari ini bergerak positif.
Apalagi kontrak berjangka S&P 500 setelah kejatuhan semalam, hari ini juga kembali bangkit sampai 1%. Ini juga menjadi pendukung bagi Dolar AS untuk bisa mendominasi kembali pergerakan. Untuk arah selanjutnya para pelaku pasar dan investor akan mengawasi pertemuan kebijakan dari BoJ. Keputusan kebijakan dan pernyataan kebijakan akan sangat diperhatikan dengan seksama.