Pasangan mata uang USDJPY hari ini berjuang untuk bisa naik jadi lebih tinggi lagi di sesi awal Asia hari Senin (8/1). Upaya kenaikan ini juga telah membantu pasangan untuk bangkit dari titik paling rendahnya. Meskipun begitu, Dolar AS kurang mendapatkan tindakan lebih lanjut dari pasar. Sehingga membawa pasangan tetap bergerak dalam ruang yang sempit di sekitar nilai tukar 105,500.
Sementara itu para hari Jumat pekan lalu, Dolar AS sebagai mata uan cadangan global mengalami pelemahan yang signifikan. Pelemahan itu sempat membawa pasangan USDJPY turun menjauh dari titik paling tinggi dalam empat bulan terakhir di sekitar 105,78. Sementara itu penutupan hari Jumat pekan lalu, pasangan sampai menuju ke 105,36.
Beban yang sempat ditanggung oleh mata uang Dolar AS adalah rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Data mengenai ketenagakerjaan AS dilaporkan dengan hasil yang mengecewakan. Data itu berada di angka 49 ribu pekerjaan yang baru pada Januari. Meskipun data pengangguran di AS mengalami perbaikan sampai menuju ke 6,3%.
Menunggu Pembaruan Virus Jepang
Untuk hari Senin ini, USDJPY hari ini mendapatkan dorongan dari optimisme pasar seputar dana stimulus yang semakin maju lebih jauh. Sayangnya upaya penguatan itu harus dilakukan dengan sangat berat sekali. Karena bagaimanapun data ketenagakerjaan AS memberikan gambaran bahwa ekonomi masih sangat kesulitan sekali.
Dari sisi lain, USDJPY hari ini tampaknya juga sedang menunggu berita terbaru mengenai keadaan darurat Jepang. Karena diprediksi akan ada langkah pencabutan status keadaan darurat lebih cepat. Dilansir dari Ahasi, pemerintah berencana mencabut keadaan darurat setelah awalnya akan dicabut pada 7 Maret mendatang. Jika memang itu benar-benar terjadi, tentunya yen Jepang bisa mendapatkan dorongan yang positif.