Beberapa jam yang lalu, bank sentral Jepang atau BoJ telah merilis risalah pertemuan kebijakan terbaru dengan nada yang cenderung dovish. Tapi walaupun begitu, sepertinya mata uang Yen Jepang tidak memberikan respon pergerakan yang signifikan atas risalah BoJ dovish tersebut. Ini bisa dinilai ketika arah pergerakan USDJPY hari ini tampak stabil tanpa kejelasan arah di sesi Asia hari Selasa (26/1).
Pada risalah itu disampaikan bahwa para pejabat memberikan pandangannya mengenai langkah dari BoJ. Mereka sebagian besar memberikan saran agar ada pelonggaran tanpa ragu ketika ingin melihat perkembangan ekonomi. Sementara itu beberapa pejabat mengatakan bank harus bisa melakukan analisa bagaimana dampak dari kebijakan BoJ selama ini, terutama pada masalah tingkat inflasi. Atas semua pandangan itu tidak mampu menggerakkan USDJPY hari ini.
BoJ Waspada Pelemahan Dolar AS
Risalah itu juga menyebutkan kewaspadaan dalam masalah nilai tukar global. Karena mata uang utama global yaitu Dolar AS terus mengalami pelemahan yang signifikan terhadap Yen Jepang dan mata uang negara lainnya. padahal pada Desember 2020 kemarin, PM Suga meminta kepada Kantor Keuangan agar nilai tukar USDJPY bisa bertahan di atas 100,00.
Pasca risalah penting tersebut, pasangan USDJPY hari ini masih bertahan di sekitar nilai tukar 103,77 di sesi Asia. Sementara itu batas bawah berada di sekitar 102,59 dan berusaha mencari kejelasan arah berikutnya.
Peluang penurunan USDJPY tampak lebih terbuka dibandingkan dengan aksi kenaikan yang lebih tinggi. Karena The Fed akan memulai program pembelian aset tanpa ada batasan waktu. Kemudian pasar juga masih sangat bahagia dengan peluang stimulus fiskal dari pemerintah AS setelah Joe Biden jadi Presiden. Sehingga dengan semua ini peluang kenaikan USDJPY bisa tertutup rapat karena Dolar AS berpeluang melemah.