Pasangan mata uang USDJPY hari ini kembali dalam penurunan yang cukup dalam. Saat sesi awal Asia tadi pagi, pasangan bergerak di sekitar 104,45 dan bergerak di sekitar 104,60 sampai 104,42. Mata uang Dolar AS gagal untuk terus membantu nada kenaikan ketika sampai di sekitar 104,500 dan pada akhirnya harus rela memperpanjang bias penurunan.
Sementara itu saat hari Senin kemarin, Dolar AS sempat mendominasi pergerakan dengan membawa pasangan terbang dari 104,60 menuju ke 105,13. Namun sayangnya setelah itu, Yen Jepang kembali mengambil alih pergerakan dan membawanya turun sampai ke 104,55. Berita mengenai vaksin virus Corona terus berkontribusi besar pada pergerakan USDJPY hari ini.
Risk On Gagal Membantu Bullish
Pada hari Senin kemarin, salah satu pemegang kandidat vaksin yaitu Moderna mengumumkan hasil uji klinisnya. Dikatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan itu efektif untuk mencegah infeksi virus Corona. Pasca berita itu sahamĀ global langsung mengalami penguatan yang signifikan.
Pada pasar ekuitas berjangka di AS mampu mencetak kinerja mengesankan sampai naik 1%. Sementara itu ekuitas kawasan Asia juga mengalami kenaikan hari Senin kemarin. Selain berita vaksin, kenaikan saham Asia disebabkan oleh data produksi industri China yang mengesankan. Menjadi pertanda bahwa ekonomi utama Asia itu mampu memulihkan diri dari perlambatan.
Meskipun sebagian besar aset-aset berisiko globa mengalami penguatan, namun USDJPY hari ini gagal mencetak kenaikan. Penurunan USDJPY dinilai murni akibat pelemahan mata uang Dolar AS. Padahal saham Asia mengalami kenaikan yang mengesankan dimana ASX 200 naik sampai 1,0%.
Sementara itu pemerintah AS tampaknya juga tidak akan memberlakukan lockdown meski ada lonjakan kasus virus Corona. Hal itu terlihat ketika Joe Biden tidak mendukung rencana tersebut didasarkan dua penasihat virus Corona yang juga menolak rencana itu.