Pasangan mata uang USDJPY hari ini mengalami penurunan menuju ke level paling rendah dalam harian di sekitar 104,11. Mata uang Yen Jepang sepenuhnya berhasil memanfaatkan momentum yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pasalnya beberapa aset berisiko global seperti Nikkei Jepang 225 dan kontrak berjangka S&P 500 harus turun. Walaupun kurang jelas apa katalis penyebabnya.
Nikkei 225 mengalami penurunan menuju ke 26.750 menjauh dari 26.887 atau mewakili penurunan 0,02% di sesi awal Asia tadi pagi. Kemudian kontrak berjangka S&P 500 mencetak penurunan dari puncak tertinggi di 3.700 menuju ke 3.694. Melihat apa yang terjadi ini, aset safe haven Jepang mengambil alih pergerakan dan membawa USJDPY hari ini turun lebih dalam lagi.
Beban Risiko Hari Ini
Kemungkinan pelemahan nada risiko justru datang dari Barat ketika Inggris dan Uni Eropa dikhawatirkan gagal mencapai kesepakatan Brexit. Sehingga menghentikan bias bullish yang dicetak Jumat pekan lalu bersama dengan minimnya berita terbaru dana stimulus ekonomi AS.
Sementara itu pada pekan lalu, AS merilis data mengenai Non-Farm Payrolls dengan hasil yang masih mengecewakan. Data itu meningkatkan lagi spekulasi bahwa dana bantuan bisa segera diluncurkan karena ekonomi AS sangat tersiksa akibat gelombang kedua pandemi. Data NFP kemarin berada dalam penurunan 245K dari sebelumnya di 610K.
USDJPY hari ini yang turun kemungkinan akan menerima tangantang ketika vaksin virus Corona terus menampilkan optimisme. Namun konflik yang terjadi antara China melawan negara Barat dan Australia masih membebani arah risiko yang optimis.
Untuk pergerakan USDJPY selanjutnya akan menunggu pembaruan arah risiko global. Mengingat sangat sedikit sekali katalis penggerak yang bisa diandalkan sepanjang sesi Asia hari ini. Beberapa berita terbaru mengenai vaksin, dana stimulus dan juga Brexit akan menjadi fokus perhatian