Pasangan mata uang USDJPY hari ini bergerak turun lebih dalam lagi saat sesi awal Asia hari Senin (12/14). Salah satu katalis yang telah membantu Yen Jepang mendominasi adalah rilis data dalam negeri yang menggembirakan. Pada akhirnya USDJPY harus rela kembali untuk turun sampai 0,13% menuju ke nilai tukar 103,90.
Data Jepang Mengesankan
Saat sesi awal Asia tadi pagi, Jepang merilis laporan data kuartal keempat dengan kenaikan yang mengesankan. Data mengenai indeks manufaktur besar Tankan mengalami kenaikan ke -10 dari sebelumnya di -27 dan prediksi awal di -15. Kemudian dukungan lain yang membawa USDJPY hari ini turun adalah indeks non-manufaktur yang bangkit kr -5 dari harapan awal di -6. Outlook indeks manufaktur besar dan non-manufaktur juga dilaporkan mengalami kenaikan.
Kemudian bergeser ke luar negeri, sebelumnya FDA AS sudah memberikan izin penggunaan darurat vaksin buatan Pfizer. Lalu dilaporkan bahwa staf Gedung Putih menjadi pihak pertama yang akan divaksin. Meski berita itu cukup menggembirakan, namun mampu diredam oleh berita mengenai lonjakan kasus virus Corona di Amerika Serikat dan juga kawasan Eropa.
Bahkan untuk Jerman, dilaporkan akan memperpanjang kebijakan lockdown mulai 16 Desember sampai dengan 10 Januari mendatang. Hal ini tentunya menyebabkan hidupnya kekhawatiran dari para pelaku pasar dan investor global.
Sebenarnya masih banyak optimisme yang bisa menjadi katalis penggerak USDJPY hari ini. Diantaranya adalah dilanjutkannya pembicaraan antara Uni Eropa dan Inggris mengenai Brexit. Kemudian Kongres AS juga dilaporkan terus bergerak semakin dekat dengan kesepakatan dana stimulus.
Meskipun USDJPY hari ini turun, beberapa aset berisiko global mampu mengalami kenaikan yang mengesankan. Kontrak berjangka S&P 500 bergerak naik sampai dengan 0,52% disusul oleh Nikkei Jepang 225. Beberapa mata uang berisiko juga naik seperti Euro dan Poundsterling Inggris.