Pergerakan di sekitar pasangan mata uang USDJPY hari ini sepertinya berusaha menghentikan kenaikan yang terjadi tiga hari terakhir. Pasangan USDJPY turun sampai ke nilai tukar 104,75 atau mencatatkan penurunan 0,06% dalam pergerakan harian saat sesi Asia hari Selasa ini (3/11). Meskipun sebenarnya sentimen pasar tampak mampu mendukung Dolar AS.
Namun banyak dari para pelaku pasar dan investor yang berhati-hati dan menaruh kekhawatiran atas acara utama yaitu Pemilihan Presiden AS. Selain itu USDJPY turun juga disebabkan oleh tidak adanya katalis penggerak kecuali rencana pertemuan kebijakan dari RBA hari ini.
Fokus Pada Pemilihan Presiden AS
Walaupun saat ini Jepang sedang libur dan agenda ekonomi juga sangat sepi yang bisa membatasi pergerakan, pedagang di sekitar USDJPY akan terus memantau bagaimana jajak pendapat pemilihan umum AS 2020 sebagai arahan. Diprediksi ada kompetisi yang menarik antara Trump vs Biden. Partai Demokrat menjadi yang favorit untuk memegang kembali pemerintahan untuk kedua kalinya yang dinamakan juga dengan gelombang biru.
Di tengah pergulatan politik, hubungan antara AS dan China juga belum ada pembaruan sama sekali. Meski pemilihan itu juga dikaitkan dengan masa depan perdagangan AS-China. Selain itu pandemi virus Corna juga masih akan membebani minat risiko global. Tapi beberapa optimisme seperti data China yang positif dan harapan soft Brexit sempat membantu risiko untuk menguat.
Tantangan USDJPY turun saat ini sepenuhnya akan datang dari pemilihan presiden AS. Sentimen pasar bisa terus bergerak ketika ada berita terbaru mengenai pemilihan Presiden tersebut. Apalagi jika Dolar AS mampu menerima beberapa penawaran pembelian maka bisa membantu USDJPY melonjak kembali dari penurunan yang terjadi sesi awal Asia hari ini.