Nada pembelian di sekitar mata uang Dolar Australia menguat dan membawa mata uang tersebut mendominasi pergerakan melawan Yen Jepang. Dengan penguatan tersebut saat sesi pertengahan Asia pasangan AUDJPY naik sampai menuju ke tertinggi baru di 76,14. Pasangan berhasil menerima dorongan cukup signifikan dari 75,94 setelah adanya keputusan kebijakan terbaru dari bank sentral Australia.
Beberapa saat yang lalu, bank sentral Australia RBA telah memutuskan mengambil langkah kebijakan terbaru. Dewan memutuskan untuk tidak melakukan perubahan suku bunga pinjaman acuan. Kemudian untuk target imbal hasil obligasi tidak mengalami perubahan tetap di 0,25%. Apa yang diputuskan oleh RBA ini sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Sehingga membantu Dolar Australia menguat lebih tinggi.
Pernyataan Kebijakan RBA
Kemudian pada acara konferensi pers kebijakan, dikatakan bahwa ekonomi Australia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa menuju ke kondisi akhir 2019 lalu. Kebijakan akan diupayakan tetap akomodatif jika sangat dibutuhkan. Kemudian dalam usaha mengendalikan tingkat pengangguran yang terus naik, RBA menjadikannya sebagai prioritas nasional untuk selanjutnya.
Meski memang pengangguran naik, tapi RBA mengatakan bahwa saat ini pengangguran sudah berada pada titik puncak yang lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Kemungkinan pandangan inilah yang membantu Dolar Australia mengalami permintaan pembelian yang kuat. Selain Dolar Australia menguat, beberapa aset berisiko global lain juga naik di tengah aksi risk on. Kontrak berjangka S&P 500 mampu mengalami kenaikan 0,23% saat sesi Asia masih berlangsung.
Sayangnya meski ada keputusan kebijakan moneter terbaru ini tampak hawkish dan membantu AUDJPY melonjak, pada bulan depan RBA diprediksi akan memangkas suku bunganya. Pemangkasan diprediksi akan membawa suku bunga sampai ke 0,10%. Ekspektasi ini akan membatasi upaya kenaikan AUDJPY yang lebih tinggi pada sesi-sesi kedepannya.