Sentimen risiko saat sesi Asia berlangsung hari Jumat (9/4) sepertinya terus dibebani banyak masalah. Tidak heran jika pasangan AUDUSD harus menghapuskan beberapa bias kenaikan dan terseret sampai menuju nilai tukar 0,7650. Dolar Australia semakin terbebani ketika laporan data inflasi China untuk konsumen dan produsen yang campuran. Hari ini mungkin pasar akan menantikan laporan tingkat stabilitas keuangan dari RBA.
Data China Mengecewakan
Beberapa saat sebelumnya, China telah merilis data inflasi untuk dua bagian yaitu konsumen dan produsen. Kedua data inflasi tersebut mengalami kenaikan dalam perhitungan tahunan dengan hasil yang positif. Namun data dalam basis bulanan dilaporkan dengan hasil yang sangat mengecewakan. Hal ini membuat pasar tampak kebingungan dan lebih memilih menjual aset-aset berisiko dan mengirimkan AUDUSD hari ini lebih rendah.
Dari data ekonomi ini, banyak yang menilai tingkat konsumsi dalam negeri China masih belum bisa naik signifikan. Padahal konsumsi domestik menjadi target utama China untuk meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Akibat data tersebut, pasangan AUDUSD kehilangan 0,12% dan terjun lebih rendah.
Dari sisi lain, kenaikan pada permintaan mata uang Dolar AS bagaimanapun juga membantu AUDUSD hari ini untuk turun. Imbal hasil obligasi Treasury AS dalam tenor 10 tahun yang naik juga turut memperkuat bias bullish Dolar AS.
Fokus pasar akan tertuju ke laporan dari bank sentral Australia mengenai stabilitas keuangan. Sebelumnya RBA menyampaikan sebuah peringatan mengenai risiko pinjaman yang terlalu berlebihan. Optimisme tampak takut akibat semua ini.
Untungnya pendukung Dolar Australia masih datang dari posisi indeks S&P 500 yang dalam kenaikan. Selain itu harga minyak mentah global juga dalam kenaikan yang membantu aset berisiko tetap bertahan. Dinamika sentimen risiko juga akan terus diperhatikan pasar.