Cina borong Minyak Rusia: Napas Lega Ruble dan Pasar Baru Gazprom

Rusia telah mengambil alih posisi Arab Saudi sebagai penyedia minyak terbesar China karena Beijing berusaha mengambil keuntungan dari krisis dengan mengambil pasokan yang lebih murah.

Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sekitar dua juta barel per hari setelah Beijing meningkatkan pembelian dengan diskon besar-besaran.

Data dari Beijing mengungkapkan bahwa China membeli produk energi Rusia senilai $7,5 miliar (£6,1 miliar), dua kali lipat dari jumlah tahun lalu.

Raksasa minyak China telah menukik untuk mendapatkan minyak Rusia dengan harga murah karena Barat berusaha untuk melepaskan diri dari Kremlin setelah invasi ke Ukraina. Vladimir Putin juga ingin mendiversifikasi ekspor dengan menyediakan lebih banyak ke Asia setelah embargo minyak yang disepakati oleh AS, Eropa dan Inggris mengancam akan memberikan pukulan besar terhadap sumber pendapatan utama bagi Kremlin.

Sementara harga minyak mentah global telah melonjak jauh di atas $100 per barel, minyak Rusia telah dijual dengan diskon besar hingga 30 persen.

Peningkatan pembelian oleh sekutu Kremlin mengancam untuk melemahkan sanksi Barat yang berusaha memotong pendapatan dari Moskow.

Presiden AS Joe Biden mengatakan embargo minyak akan menargetkan “arteri utama ekonomi Rusia” tetapi pembelian China menunjukkan raksasa energinya beradaptasi dengan sanksi bahkan ketika Moskow menghadapi resesi besar.

Harga energi yang lebih tinggi juga berisiko membawa ekonomi Barat ke dalam resesi karena rumah tangga terhimpit oleh lonjakan biaya.

Putin mengklaim pekan lalu bahwa sanksi tersebut terbukti “lebih berbahaya” bagi negara-negara yang memberlakukannya. Namun, para ekonom memperkirakan ekonomi Rusia akan mengalami resesi dua tahun.

Analis memperkirakan harga minyak akan tetap tinggi karena permintaan China bangkit kembali setelah penguncian.

Mark Haefele, kepala investasi di UBS, mengatakan: “Permintaan minyak mentah dari China, importir terbesar di dunia, perlahan-lahan akan pulih karena pembatasan mobilitas dilonggarkan.

“Pasokan minyak mentah harus tetap ketat. Janji OPEC+ untuk meningkatkan produksi tidak mungkin mengarah pada peningkatan pasokan global yang signifikan, karena kelompok tersebut sudah berjuang untuk memenuhi target produksi yang ada.”

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.