Pasangan mata uang USDJPY hari ini berhasil mencatatkan kinerja yang mengesankan dengan naik menuju ke nilai tukar 105,72. Dolar AS juga tampak terus bertahan untuk bisa meraih nilai tukar yang lebih tinggi di sekitar 105,74 di sesi Asia hari Jumat (19/2). Kenaikan yang dibangun ini juga menjadi yang pertama kalinya sejak tiga hari terakhir.
Kenaikan juga telah berhasil mengabaikan beberapa katalis risiko yang tampak melambat dan berpeluang membawa Yen Jepang unggul. Sehingga diprediksi aksi USDJPY hari ini yang naik lebih diakibatkan oleh optimisme para pelaku pasar dan investor global mengenai vaksinasi yang besar. Hal ini menghidupkan harapan pemulihan perekonomian global.
Negara utama kawasan Asia yaitu Jepang telah meningkatkan program vaksinasi pada hari amis kemarin. Berdasarkan media Kyodo News, Petugas Kesehatan jepang akan menjadi yang menjalani pertama kali diinokulasi pada 100 rumah sakit.
Mengabaikan Data Positif Jepang
Data dalam negeri Jepang yang mengesankan tampak gagal membantu Yen Jepang untuk bertahan dari nada pelemahan. Data mengenai inflasi konsumen skala nasional dilaporkan naik ke -0,6% dari sebelumnya di -1,2% dalam tahun ke tahun. Rincian lebih jelasnya IHK bukan makanan segar dan energi naik menuju +0,1% jauh lebih tinggi dari -0,4%.
Katalis lain yang membantu USDJPY hari ini untuk mencatatkan kenaikan adalah optimisme seputar dana stimulus AS. Menkeu AS yaitu Yellen berusaha meyakinkan pihak yang berwenang bahwa dana itu sangat penting untuk memulihkan ekonomi. Sementara itu Ketua DPR, Pelosi tampak menyindir rencana untuk memuluskan dana stimulus pada pekan depan.
Posisi arah risiko global sepertinya juga tidak menguntungkan bagi Dolar AS. Karena sentimen risiko tampak lemah di sekitar pasar ekuitas. Kontrak berjangka S&P 500 bersama saham Asia mengalami penurunan signifikan. Ini lebih disebabkan kekhawtairan krisis likuiditas karena yield Treasury AS naik.