Pasangan mata uang USDJPY hari ini tampak harus rela mengalami konsolidasi yang cukup lama sepanjang sesi Asia hari Senin (23/11). Mata uang Dolar AS hari ini gagal membawa pasangan USDJPY untuk naik lebih tinggi dan hanya bergerak di bawah support harga pada 104,00. Padahal ada beberapa faktor yang cukup optimis dan bisa membantu mata uang Dolar AS untuk mendominasi pergerakan.
Sayangnya kegagalan memanfaatkan momentum itu pada akhirnya membuat pasangan USDJPY hanya melakukan aksi konsolidasi yang lebih panjang selama sesi Asia. Beberapa berita berpeluang membawa Dolar AS hari ini lebih unggul terhadap Yen Jepang. Salah satunya adalah seperti berita mengenai vaksin virus Corona yang terus menebar optimisme pasar global. Hal itu membuat nada penjualan aset safe haven semakin menguat.
Beban Bagi Dolar AS
Tapi ketika ada optimisme itu, kenaikan Dolar AS hari ini tetap mampu dibatasi lebih lanjut lagi. Karena adanya nada pelemahan di mata uang Dolar AS itu sendiri yang membuatnya gagal mengambil sinyal risk on dari pasar global. Penyebabnya adalah meski pasar optimis terhadap vaksin, mereka masih menaruh kekhawatiran yang tinggi terhadap dampak ekonomi akibat pembatasan aktivitas di tengah gelombang kedua pandemi ini di beberapa negara bagian AS.
Kondisi ini memicu lahirnya spekulasi bawa The Fed akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneter lebih banyak lagi. Faktor lain yang membawa Dolar AS hari ini melemah adalah penurunan pada imbal hasil obligasi Treasury AS. Perdebatan yang terjadi antara The Fed dengan Menteri Keuangan juga menjadi beban tambahan bagi Dolar AS.
Fokus pergerakan Dolar AS beberapa waktu kedepan akan tertuju pada rilis risalah pertemuan FOMC yang akan disampaikan pada pekan ini. Risalah itu akan menjadi petunjuk ada apa dengan ekonomi AS dan langkah apa yang diambil The Fed.