Dollar AS Naik Tipis Karena Data Manufacturing

Index dollar AS kuat 0.1 % ke range 89.90-an mendekati penutupan sesion New York pagi hari ini 2/6/2021, sesudah data ISM memperlihatkan rekondisi berkepanjangan pada bidang manufacturing AS.

Namun, sesungguhnya mulai banyak muncul beberapa permasalahan dalam bidang itu yang mempunyai potensi menghalangi perkembangan selanjutnya dalam kurun waktu dekat.

Institute for Suplai Manajemen ISM memberikan laporan jika indeksnya yang menghitung rutinitas manufacturing AS bertambah dari 60.7 jadi 61.2 di bulan Mei.

Melampaui perkiraan kesepakatan yang cuman memprediksi peningkatan sampai 60.9. Peningkatan terjadi karena melimpahnya keinginan customer yang awalnya sempat pernah ketahan selama saat limitasi sosial.

Berita itu menarik kembali beberapa ketertarikan membeli pada dollar AS. Tetapi, laporan itu sesungguhnya simpan beberapa cela. Kekurangan tenaga kerja dan bahan baku karena masalah suplai global mulai memberatkan proses produksi.

Kathy Lien dari BK Asset Manajemen menjelaskan jika permasalahan suplai dalam bidang manufacturing berpengaruh pada ekonomi keseluruhannya. Dia menambah, Itu memberitahukan kita jika momen yang kita saksikan di awal kwartal ke-2 peluang mulai melamban.

Vassili Serebriakov, seorang ahli taktik makro fan FX dari UBS, mengatakan jika bias pasar pada umumnya masih cenderung pada pelemahan dollar.

Permasalahannya, Rekondisi global di luar AS yang terlambat pada kwartal pertama karena lambatnya vaksinasi sekarang mulai meluncur, terutamanya di beberapa tempat seperti Zone Euro an Britania Raya.

Disamping itu, Serebriakov memandang signal hawkish dari beberapa bank sentra Kanada, Norwegia, dan New Zealand sudah tingkatkan penekanan pada greenback. Beberapa bank itu ambil sikap bersimpangan dengan bank sentra AS yang tegar menggariskan peraturan dovish.

Seperti dijumpai, sikap hawkish bank sentra yang cenderung pada peningkatan suku bunga umumnya perkuat nilai ganti mata uang berkaitan. Sedang sikap dovish yang condong menjaga suku bunga rendah malah akan tekan nilai ganti mata uang.

Mendekati pembukaan perdagangan sesion Asia hari Rabu ini, status pasangan-pasangan mata uang mayor condong bermacam. EUR/USD masih bertahan dekat waktu paling kuatnya tahun ini pada range 1.2200-an.

AUD/USD flat pada waktu yang dihuninya semenjak informasi bank sentra Australia tempo hari pada range 0.7750, sedang GBP/USD terus bekerja mundur karena kekuatiran mengenai imbas penebaran variasi baru virus Corona dari India di Inggris.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.