Index dollar AS DXY selip seputar 0.3 % ke range 90.33 dalam perdagangan, sesudah Presiden AS Donald Trump memberikan ancaman akan memveto stimulan pajak yang sudah disepakati oleh Konferensi AS.
Di lain sisi, beberapa aset beresiko semakin tinggi malah kuat karena berita mengenai terwujudnya persetujuan dagang pasca-brexit di antara Inggris dan Uni Eropa.
Dollar AS Sideways Gara-gara Trump Mengancam Veto Stimulan
Konferensi AS akhir minggu kemarin sukses menyetujui paket stimulan pajak sebesar USD900 miliar selaku kontribusi pengendalian wabah COVID-19 untuk rumah tangga, perusahaan, instansi federasi, dan pemerintahan negara sisi.
Tetapi, paket yang disebut dari hasil perundingan beberapa minggu itu terancam tidak berhasil diteruskan sebab Presiden AS Donald Trump malas menandatanganinya.
Trump berargumen dia inginkan supaya paket stimulan pajak meliputi dana untuk masyarakat AS supaya dinaikkan dari USD600 per minggu sekarang ini jadi USD2000, dan meniadakan beberapa poin lain.
Tetapi sikapnya malah terancam jadi memperburuk keadaan ekonomi AS. Presiden Trump harus tanda-tangani bujet berbelanja per larut malam 28 Desember untuk menghindar government shutdown partial, tegas Elias Haddad.
Sementara itu GBP naik menantang USD dan EUR karena kepercayaan diri persetujuan dagang dapat terwujud saat sebelum Natal.
PM Inggris Boris Johnson dan Presiden UE Ursula von der Leyen barusan umumkan terwujudnya persetujuan di antara ke-2 faksi.
Walau perincian dari persetujuan itu belum tersebar, informasi mengenai setuju brexit sudah menghias mass media sekalian mengubah perhatian pasar dari tingkah Trump terbaru.
Sebagian besar aktor pasar memandang dia selanjutnya akan masih menandatangani stimulan itu.
Bukti jika sebagian besar index ekuitas dalam perdagangan menghijau pagi hari ini mencerminkan harapan kesepakatan jika Trump akan tanda-tangani bujet jadi perundangan meskipun dia dapat menanti sampai beberapa detik akhir, tegas Jane Foley, ahli taktik forex senior dari Rabobank London.
Foley menambah, bila Trump masih ngotot tidak ingin menandatanganinya, USD dapat memperoleh keuntungan dari tindakan membeli safe haven.
Tetapi kurs USD dalam periode panjang tetap menurun sampai USD1.23 per euro dalam tahun depannya.