Pergerakan mata uang Euro hari ini melemah ketika berhadapan dengan Dolar AS. Kondisi ini menyebabkan pasangan EURUSD turun menuju ke terendah baru saat ses Asia berlangsung hari Kamis (22/10). Mata uang Dolar AS yang dinilai sebagai aset safe haven mengalami penguatan beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah adanya penghindaran risiko setelah berita geopolitik dan stimulus AS yang kembali memanas.
Saat ini pasangan EURUSD turun sebesar 0,13% menuju ke nilai tukar 1,1842. Sebelumnya Euro harus menerima gelombang penolakan ketika sampai berada di sekitar nilai tukar 1,1859 saat sesi Asia. Kemungkinan penolakan juga didukung oleh faktor teknikal Fibonacci Retracement 61.8% yang berada disekitar 1,2011.
Laporan Rusia dan Iran Intervensi Pemilu AS
Pada sebuah konferensi mendadak, direktur FBI mengatakan bahwa Rusia dan Iran turut melakukan campur tangan pada pemilihan Presiden AS saat ini. Mereka memberikan peringatan bahwa AS akan menjatuhkan beban biaya pemilihan pada negara-negara yang mencoba ikut campur pada pemilihan Presiden 3 November mendatang.
Kemudian beban yang membawa EURUSD turun juga datang dari pembicaraan stimulus ekonomi AS. Pasalnya pembicaraan penting itu kembali mundur ketika Trump mengecam langkah Demokrat yang tidak mau berkompromi. Ini membuat peluang pengesahan dana sebelum pemilihan Presiden AS menjadi berkurang.
Melihat semua beban itu, permintaan terhadap aset berisiko global mengalami penurunan. Pada kontrak berjangka S&P 500 bersama saham Asia hari ini mengalami penurunan cukup dalam di ikuti oleh oleh mata uang Euro.
Untuk pergerakan EURUSD hari ini mungkin akan lebih fokus pada rilis data ekonomi dari Jerman. Saat sesi Eropa Jerman akan merilis data mengenai keyakinan konsumen Gfk bulan November. Kemudian pembicaraan stimulus dan dinamika geopolitik akan menjadi katalis lain yang menggerakkan EURUSD selanjutnya.