Pasangan mata uang GBPUSD hari ini terpantau mengalami penurunan menuju ke level harga bulat pada 1,3800. Poundsterling juga tetap dalam nada pelemahan walaupun data utama Inggris dilaporkan dengan hasil yang cukup baik.
Smentara itu pada aksi harga sebelumnya memang GBPUSD sedang dalam bias penurunan menjauh dari puncak paling tinggi 34 bulan terakhir. Di hari Jumat ini (12/2) pasangan juga masih tertekan selama dua sesi tanpa jeda. Selain mengabaikan data ekonomi Inggris, para penjual juga melihat nada yang suram dari pasar pasar ekuitas global. Sehingga pada akhirnya itu membantu Dolar AS menguat mendominasi di atas Dolar AS.
Pound Gagal Merespon Data
Pound cenderung tidak memberikan reaksi apapun atas rilis data Inggris mengenai PDB. Data pertumbuhan itu dilaporkan mengalami kenaikan lebih kuat dari prediksi. Laporan PDB dalam kuartal empat juga lebih tinggi dari harapan awal. Meskipun pasar sebenarnya masih memandang ekonomi Inggris dalam perlambatan.
Sebelumnya, Inggris juga merilis data mengenai Neraca Perdagangan dengan hasil defisit yang mengalami penurunan. Data itu turun ke 14,315 Miliar Pound lebih rendah dari laporan sebelumnya pada 16,102 Miliar Pound. Kemudian data mengenai hasil manufaktur dan industri negara itu juga melesat cukup tinggi sampai ke 0,3% dan 0,2%. Sayangnya semua data itu gagal membantu GBPUSD hari ini untuk mencatatkan kenaikan.
Walaupun Poundsterling Inggris mengalami pelemahan yang signifikan, penurunan yang lebih dalam masih sangat terbatas. Karena para pembeli Poundsterling bisa kembali ketika optimisme masalah vaksin masih bertahan lebih panjang lagi. Dengan vaksinasi yang masif, pelonggaran lockdown bisa segera dilakukan lebih awal dari jadwal. Kemudian Pound juga bisa terbantu oleh harapan pemangkasan suku bunga BoE yang lebih rendah semakin tidak mungkin.