Pasangan mata uang GBPUSD hari ini gagal mengambil nada positif yang datang dari sisi Brexit beberapa waktu terakhir. Hal itu membuat pasangan mata uang tetap dalam penurunan menuju ke titik paling rendah dalam harian di sekitar nilai tukar 1,2899 menjelang pembukaan pasar Eropa hari Senin (2/11).
Tampaknya salah satu beban yang sangat menyiksa mata uang Poundsterling Inggris adalah masalah pandemi virus Corona. Kenaikan kasus yang besar memaksa pemerintah Inggris kembali memberlakukan lockdown nasional. Kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi Inggris langsung meningkat dan menghancurkan nada optimis yang datang dari masalah Brexit.
Beberapa waktu terakhir Dolar AS juga terus mencatatkan kenaikan di tengah aksi hati-hati dari para pelaku pasar dan investor menjelang pemilihan Presiden AS besok Selasa 3 November. Dari sisi lain GBPUSD hari ini akan fokus pada berita mengenai data aktivitas bulan Oktober dari Inggris pertengahan sesi Eropa nanti.
Risiko Kejatuhan Ekonomi Inggris
Pada lockdown pertama April kemarin, ekonomi Inggris jatuh sangat suram dimana PBD mencapai -20%. Sementara itu pada lockdown kedua ini, diprediksi BoE akan mengambil langkah yang lebih luas untuk bisa menghindari hal serupa.
Sementara itu The Guardian mengatakan kemungkinan BoE akan menyuntikkan dana bantuan sampai 100 Miliar Pound pada pekan ini. Karena lockdown yang disebabkan oleh pandemi bisa membawa ekonomi Inggris mengalami resesi double-dip.
Dengan semua kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi Inggris itu, GBPUSD terjun mengabaikan nada positif Brexit. Wakil pembicara dari kedua pihak terus membuat kemajuan dan bisa keluar dari perbedaan pendapat yang mendasar masalah Brexit.
Arah GBPUSD selanjutnya akan menunggu data IMP manufaktur Inggris untuk bulan Oktober. Selain itu Amerika Seriakt juga akan merilis data mengenai IMP manufaktur ISM. Data ini diharapkan bisa menggerakkan Dolar AS nanti malam.