Mengetahui instrumen investasi yang menguntungkan saat ini di tengah kondisi pandemi Covid 19 adalah langkah tepat untuk melindungi kondisi kesehatan finansial di masa depan. Walaupun penting, tetapi kita tetap harus mempertimbangkan banyak hal saat akan melakukan investasi.
Sekalipun kondisi perekonomian dinyatakan semakin membaik, kita tetap harus waspada selama pandemi belum benar-benar berakhir berarti perekonomian pun turut terombang ambing.
Sebuah kemajuan di tengah pandemi yang masih berlangsung, kita masih tetap memikirkan investasi untuk menjaga stabilitas perekonomian sendiri. Memilih investasi yang menguntungkan saat ini menjadi langkah awal kebebasan finansial.
Berikut ini beberapa instrumen investasi yang menguntungkan saat ini di tengan pandemi Covid 19 yang belum berakhir.
Obligasi
Obligasi tergolong sebagai investasi yang menguntungkan saat ini karena profit yang akan didapatkan berasal dari nisbah dalam bentuk kupon di mana nilai asetnya lebih besar dibandingkan bunga deposito. Bunga yang didapatkan mencapai 6% dengan potongan pajak 15%. Besarnya pajak ini juga lebih rendah dibandingkan pajak deposito.
Obligasi bisa diperjualbelikan di pasar sekunder Bursa Efek Indonesia atau BEI. Dengan menjual obligasi di pasar sekunder, maka selisih harga beli dan jual yang akan didapatkan akan menjadi keuntungan capital gain dan menjadi salah satu sumber profit lainnya dari obligasi.
Di pasar sekunder, ada banyak pilihan seri obligasi yang bisa dipilih dengan tingkat risiko relatif lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Ada empat jenis obligasi yang tercatat di BEI, yakni obligasi korporasi, sukuk, surat berharga negara atau SBN, dan efek beragun aset atau EBA. Sementara itu, untuk institusi penerbit obligasi sendiri biasanya berasal dari korporasi perusahaan swasta atau dari pemerintah.
Untuk menghindari kemungkinan gagal bayar, sebaiknya memilih obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sebab, apabila terjadi kerugian terhadap pengelolaan aset, kia tetap akan mendapatkan kembali pembayaran pokok yang berasal dari cadangan kas negara.
Reksadana
Reksadana digadang-gadang menjadi investasi yang menguntungkan saat ini di tahun 2021. Sangat mudah untuk berinvestasi melalui reksadana. Kita sebagai investor hanya menyetorkan sejumlah dana kepada perusahaan sekuritas.
Nantinya, ada manajer investasi yang akan mengelola dana investasi yang kita setorkan dengan menanamkan modal kepada beberapa perusahan yang memiliki catatan dan laporan keuangan terbaik. Kita hanya perlu menunggu tanpa harus pusing memikirkan proses pengelolaan dana investasi tersebut.
Apabila perusahaan atau bisnis yang dikelola manajer investasi meraup keuntungan yang maksimal, maka dana investasi yang sudah kita tanamkan akan menghasilkan return yang maksimal juga.
Beberapa jenis reksadana di antaranya reksadana pasar uang yang terdiri dari instrumen investasi pasar uang seperti deposito, obligasi negara maupun obligasi swasta dengan komposisi 100%. Reksadana pendapatan tetap berupa obligasi negara dengan besaran komposisi 80%. Reksadana saham yang memiliki besaran komposisi sebesar 80%.
Reksadana campuran yang terdiri dari saham, obligasi, dan pasar uang. Terakhir adalah reksadana indeks dan ETF yang menggunakan indeks saham sebagai standar acuan.
Peer to peer lending (P2P lending)
Investasi peer to peer lending atau P2P lending ternyata menjanjikan profit yang cukup besar dengan proses yang cukup mudah dan modal yang minim. P2P lending menjadi pilihan investasi yang menguntungkan saat ini paling tepat.
Di Indonesia sendiri investasi P2P lending sudah dilegalkan dan banyak platform yang menyediakan layanan P2P lending. Cara kerjanya terbilang mudah dan sederhana.
Kita sebagai investor atau peminjam atau biasa disebut lender akan memberikan sejumlah modal kepada peminjam atau biasa disebut juga borrower.
Umumnya, borrower pada P2P lending adalah orang yang memiliki atau mengelola usaha mikro kecil menengah atau UMKM. Modal yang disetorkan oleh lender di platform P2P lending hanya dikhususkan oleh pelaku UMKM saja yang masih membutuhkan dana segar untuk perkembangan usahanya.
Setiap tahunnya, lender akan mendapatkan keuntungan yang besarannya rata-rata lebih dari 10 % per tahunnya. Dengan modal minim yakni bisa dimulai dari Rp100 ribu tetapi mendapatkan profit sebesar itu tentu saja sangat menggiurkan.
Emas
Emas berpotensi besar menjadi investasi yang menguntungkan saat ini di tengah pandemi. Sekalipun harga emas naik-turun atau kondisi perekonomian nasional dan internasional fluktuatif, tetapi dalam skala besar sebenarnya harga emas terbilang relatif stabil.
Sejak sebelum pandemi di tahun 2019, lalu tepat saat pandemi di tahun 2020 hingga kini 2021, emas masih menjadi instrumen investasi primadona dengan segudang keunggulan yang dimilikinya.
Kekurangan investasi emas hanya satu, yakni memiliki bentuk secara fisik yang membuat kita harus menyediakan tempat khusus untuk menyimpannya. Apalagi kita telah memiliki emas batangan dalam jumlah banyak. Brankas kecil pun menjadi kurang efisien untuk menyimpan emas batangan sehingga rawan terjadi pencurian.
Di era 4.0 di mana semua aspek kehidupan telah didigitalisasi, termasuk berinvestasi melalui emas bisa dilakukan secara digital.
Ada banyak perusahaan keuangan dan finansial yang menawarkan tabungan emas. Bukan hanya itu saja, melainkan banyak platform-platform yang memberikan kemudahan kita untuk berinvestasi emas dengan tabungan emas.
Namanya tabungan emas bukan berarti kita mencicil emas, melainkan kita menyetorkan sejumlah uang secara rutin setiap bulannya. Besaran uang disetorkan pun beragam mulai dari Rp10 ribu.
Uang-uang yang telah terkumpul tersebut akan dikonversikan seharga 1 gram emas. Selain solusi untuk tidak menyimpan emas dalam bentuk fisik juga memberikan kemudahan kita untuk rutin meningkatkan nilai aset investasi emas yang kita miliki.