Perdagangan dolar AS memacu volatilitas tinggi di pasar forex sepanjang sekian hari paling akhir.
Berawal dari informasi FOMC yang memacu pengokohan USD pada minggu kemarin, selanjutnya diikuti oleh penurunan USD karena pengakuan Ketua The Fed yang menyebalkan di awal minggu ini.
Meskipun begitu, beberapa riset forex dari JP Morgan memprediksi jika dolar AS akan balik bergerak bullish.
Pivot hawkish The Fed ialah peristiwa bullish untuk USD sesudah ketidakjelasan pada timeframe 1H, kata Paul Meggyesi, Kepala Penelitian FX di JP Morgan.
Dalam catatan penelitian mata uang mingguannya, The Fed sudah hapus agunan mangkirsi tindakan peraturan multi-tahun yang awalnya penting untuk kepercayaan bearish USD dari sejak penggantian taktik ke penargetan inflasi rerata average inflation sasaraning.
Meggyesi merujuk pada informasi hasil pertemuan FOMC minggu kemarin di mana sebagian besar petinggi The Fed merekomendasikan untuk meningkatkan suku bunga di tahun 2023.
Saat sebelum informasi itu dikatakan, pasar memprediksi The Fed akan meningkatkan suku bunga tercepat di tahun 2024.
Penglihatan hawkish The Fed dibantu oleh pembaruan prediksi ekonomi. GDP Amerika Serikat diprediksi akan tumbuh 7.0 % di tahun 2021, naik dari prediksi awalnya yang cuman 6.5 %.
Perubahan dalam peranan reaksi The Fed itu terang sekali bullish untuk USD versi mata uang ber-yield rendah, yang peraturan moneternya berdasarkan pada inflasi kurang kuat secara bersejarah, kata Meggyesi.
Dia menambah, Pasar FX telah beralih dari babak rekondisi awalnya pasca-pandemi yang mempunyai beberapa ciri USD lebih kurang kuat secara luas.
Babak transisi menengah yang mempunyai beberapa ciri perkembangan tidak terlampau naik-mengalami penurunan perkembangan global mencapai puncak pada kwartal III/2020, harapan perkembangan lebih konstan, dan pada akhirannya penekanan siklikal yang lebih rinngan pada USD.
Oleh karena itu, Meggyesi memiliki pendapat dolar telah jauh melalui pucuk pergolakan siklikalnya, bahkan juga saat sebelum The Fed secara mengagetkan bawa peraturan moneter AS lagi dalam sorotan.
JP Morgan memprediksi EUR/USD akan jatuh dari 1.18 ke 1.16 dalam satu tahun. GBP/USD diprediksi mengalami penurunan dari 1.40 sampai 1.38, sedang USD/JPY diprediksi naik dari 107 ke 112.