Pasangan mata uang GBPUSD hari ini harus rela tetap dalam bias penurunan yang signifikan. Sejak sesi awal Asia tadi pagi, pasangan bergerak lebih rendah menuju ke sekitar 1,3847 atau mewakili penurunan 0,08%. Meskipun menjelang pembukaan pasar Eropa beberapa waktu terakhir, pasangan naik menuju ke 1,3855.
Dengan aksi ini juga bias bearish Poundsterling terus diperpanjang sejak dua hari terakhir. Pound tampak mengalami kegagalan untuk bisa memanfaatkan aksi pelemahan dari Dolar AS beberapa menit ini. Para pedagang China yang sudah kembali ke pasar setelah libur Imlek juga tampak gagal membantu GBPUSD hari ini untuk naik.
Brexit Masih Rumit
Para pelaku pasar dan investor sepertinya sangat takut dengan masalah Brexit yang semakin rumit dan pandemi virus Corona. Kemungkinan masalah itu juga yang membuat sentimen risiko global saat ini stabil dan tidak bergerak.
PM Boris Johnson akhirnya mengambil langkah dengan mengganti jajaran Menteri Brexit. Langkah ini diharapkan bisa membuat Uni Eropa mampu memberikan hal yang diinginkan. The Independent mengatakan bahwa upaya perbaikan hubungan keamanan kedua pihak kembali dimulai. Sebelumnya Inggris merasa tidak aman pasca keluar dari blok.
Berpindah ke masalah lain, pandemi virus Corona kembali mengkhawatirkan ketika dilaporkan ada varian baru dari Nigeria dan beberapa varian baru lainnya. Ini menantang upaya vaksinasi yang sudah gencar dilakukan di Inggris. Kawasan Eropa yang masih menjalani lockdown juga membawa risiko jadi lebih lemah.
Sementara itu untuk pergerakan GBPUSD hari ini mungkin akan memperhatikan bagaimana dinamika arah imbal hasil obligasi Treasury AS. Karena itu akan terus menjadi katalis lain yang menggerakkan Dolar AS ke depan. Kemudian pembaruan berita mengenai Brexit, pandemi virus Corona dan juga berita dana stimulus ekonomi dari AS akan terus dinanti oleh pasar.