Index dolar AS DXY membumbung balik ke pucuk paling tinggi tiga bulannya pada range 92.10 dalam perdagangan ini hari 23/3/2021.
Beberapa trader dan investor tengah menunggu referensi Ketua Federasi Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di depan parlemen AS malam nanti.
Saat itu, kemelut diplomatik di antara China dengan Amerika Serikat dan sekutunya mulai menghangat sampai jadi memperburuk sentimen pasar global.
Menjelang Pidato Powell dan Yellen USD Tertopang Sentimen Risk-off
Amerika Serikat dan beberapa partnernya tempo hari umumkan ancaman baru untuk beberapa petinggi China sebagai hukuman atas pelanggaran HAM di Xinjiang.
Beijing langsung menentang dakwaan pelanggaran HAM di Xinjiang, sekalian membalas kenakan ancaman untuk beberapa petinggi Uni Eropa yang populer kerap mengomentari China.
Tidak terima, anggota Parlemen Uni Eropa menjelaskan jika perundingan perdagangan di antara ke-2 daerah terancam.
Bursa saham Asia roboh dan bursa Eropa dibuka menurun dalam perdagangan ini hari, karena pergolakan yang muncul susul tindakan balas ancaman itu.
Sentimen risk-off menenggelamkan beberapa mata uang mayor yang termasuk high risk, terhitung AUD/USD, NZD/USD, CAD/USD, dan GBP/USD.
Beberapa trader dan investor seterusnya akan menyorot referensi Ketua Federasi Reserve Jerome Powell di depan parlemen AS malam nanti.
Dalam perancangan pidatonya, Powell tersingkap akan memberikan laporan jikapemulihan Amerika Serikat sudah maju bisa lebih cepat dari harapan umum dan nampaknya kuat.
Tetapi, masih belum tahu apa dia akan kembali menyentuh permasalahan suku bunga dan yield obligasi yang punya pengaruh besar untuk USD.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan sampaikan gagasannya di hadapat komunitas yang serupa.
Dia diinginkan akan memberikan kisi-kisi mengenai investasi infrastruktur AS dan perkembangan perbaikan perekonomian. Pidatonya peluang berpengaruh untuk pasar saham dan sentimen resiko pasar.
FOMC minggu kemarin sudah menjelaskan cukup terang penglihatan The Fed mengenai suku bunga.
Hal selanjutnya yang bakal jadi konsentrasi pasar ialah peluang memperoleh beberapa detil dari Yellen mengenai investasi infrastruktur selanjutnya, kata Alex Wold, kepala taktik investasi Asia di JP Morgan Privat Bank, seperti diambil oleh Reuters.