Pasangan GBPUSD kembali dalam nada penurunan menjelang pasar Eropa hari Rabu (10/3). Pound mencatatkan pelemahan ketika adanya beban kekhawatiran dalam negeri pada kebijakan pembukaan lockdown. Dengan kekhawatiran itu, GBPUSD hari ini telah menjauh dari puncak sebesar 0,20% menuju ke terendah pada 1,3865.
Selain itu, penurunan permintaan pembelian Pound juga terjadi karena sikap hati-hati pasar menjelang berita pemungutan suara RUU stimulus AS. Sikap hati-hati itu memberikan keuntungan bagi Dolar AS. kemudian Dolar AS juga sedang dalam pembelian setelah menerima dukungan dari arah imbal hasil yang kembali stabil pada kenaikan.
Beban Bagi Pound
Saat ini banyak yang takut terjadinya penambahan kasus setelah pemerintah pembuka lockdown. Penasihat kesehatan mengatakan bahwa Inggris belum selesai dengan pandemi dan infeksi baru bersama kematian tidak bisa dihapuskan. Bahkan Komite Akun Publik Parlemen Inggris menyatakan kecaman pada biaya yang dikeluarkan untuk sistem pengujian dan pelacakan virus.
Beban tambahan untuk GBPUD hari ini juga datang ketika permasalahan Inggris dan Uni Eropa semakin rumit. Keduanya saling tidak mau mengakui kebijakan pembatasan ekspor vaksin dan juga pada masalah protokol Irlandia Utara Brexit. Uni Eropa sendiri memutuskan untuk melangkah lebih jauh pada perpanjangan Inggris untuk protokol Irlandia Utara Brexit. Di lain sisi, Inggris juga akan rugi 5 Miliar Pound dalam setahun karena Brexit dan konflik Inggris-China kemarin.
Pergerakan GBPUSD hari ini akan mencoba tetap memperhatikan bagaimana hasil pemungutan suara RUU dana stimulus AS hari ini. selain itu langkah Inggris pada keputusan hukum Uni Eropa juga akan sangat dinantikan para pelaku pasar dan investor. Dua masalah itu akan menjadi katalis penggerak beberapa waktu ke depan. Dari sisi data, AS akan merilis data inflasi konsumen nanti malam.