Pound Catat Rekor Baru Akhir Tahun 2020

Poundsterling unggul pada beberapa hari akhir tahun 2020. Pasangan mata uang GBP/USD ditutup pada posisi 1.3686, posisi paling tingginya semenjak bulan Mei 2018.

Aktor pasar memperlancar tindakan membeli pound susul kelegaan sesudah ratifikasi persetujuan dagang pasca-brexit oleh parlemen Inggris on time saat sebelum deadline 31 Desember kemarin.

Pound Mengakhiri Tahun 2020 Pada Rekor Paling tinggi Semenjak Mei 2018

Persetujuan yang meliputi perdagangan dan beberapa jalinan lain di antara Inggris dan Uni Eropa itu siap diaplikasikan mulai dari 1 Januari, pas sepuluh menit sesudah usainya masa peralihan brexit pada 23:50 hari Kamis kemarin.

Pemerlakukannya sukses menghindari banyak pelaku bisnis dari ketentuan dagang ala-ala WTO yang memiliki biaya tinggi, sekalian memungkinkannya banyak bidang di Inggris untuk selalu terkait dagang dengan Uni Eropa berdasar beberapa aturan yang lebih memberikan keuntungan.

Parlemen Eropa diprediksi akan meratifikasinya secara sah di awal Januari 2021, sesudah Uni Eropa memberi kesepakatan daruratnya tempo hari.

Hujatan dari partai-partai minor di Westminster terhitung SNP, tidak berhasil memblok undang-undang itu dengan kesepakatan capai 521 suara banding 73, kata Charles Porter.

Seorang riset dari SGM FX, Selanjutnya, Undang-undang Jalinan Periode Depan Inggris-Uni Eropa ditetapkan oleh Commons secara lancar, siap untuk disepakati Ratu tempo hari malam. Ratu memberi kesepakatan sah di Windsor Castle.

Reaksi pasar pada terwujudnya setuju saat sebelum Natal lalu cukup minim. Tetapi, aktor pasar memprediksi pound punyai kesempatan bullish lumayan tinggi sesudah ratifikasi ini.

Kami tidak memikir Sterling undervalue secara eksklusif, tapi malah jika depresiasi semenjak Referendum Brexit diperlukan untuk menyempitkan minus neraca transaksi bisnis berjalan.

Satu persetujuan dengan beberapa aturan semacam ini peluang tidak jadi katalis perubahan berarti dalam peruntukan portofolio di Inggris, kata Michael Cahill, seorang ahli taktik mata uang G10 di Goldman Sachs.

Cahill memprediksi kurs GBP/EUR akan capai 1.1360 dalam tiga bulan di depan, sedang GBP/USD akan capai 1.4200.

Sambungnya, Kami menginginkan kejelasan dalam proses brexit akan bawa GBP ke pikiran beberapa investor saat mereka cari beberapa aset yang akan bawa keuntungan sesudah limitasi usaha buat mengatasi wabah COVID-19 -red ditarik.

Cahill tidak sendiri dalam memprediksi potensial bullish poundsterling. Axel Rudolph, seorang riset teknikal senior di Commerzbank, memiliki pendapat, GBP/USD lebih jauh ada posisi paling rendah ebruari 2018 pada 1.3712.

Periode panjang pada pucuk 2018 di 1.4377 jadi sasaran. Suport minor ada di posisi paling tinggi September 1.3483 dan posisi paling tinggi 9 Desember pada 1.3479.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.