Pasangan mata uang NZDUSD naik saat sesi Asia di hari Senin (4/1). Dolar New Zealand bergerak senada dengan mata uang rekannya yaitu Dolar Australia. Kiwi juga tampak berhasil mengabaikan data mengecewakan dari China beberapa saat sebelumnya. Gelombang penghindaran risiko yang terlihat di awal pekan ini juga tampak tidak direspon sama sekali.
Data China yang mengecewakan secara normal bisa memicu kekhawatiran terhadap efek pandemi virus Corona. Mengingat beberapa hari ini telah terjadi penambahan kasus yang besar di beberapa negara dan dikhawatirkan berdampak juga pada China.
Jepang melaporkan ada penambahan kasus sampai 3.100 sampai hari Minggu kemarin. Untuk penambahan yang paling banyak di negara itu terjadi di Tokyo dengan 810 kasus baru. Pemerintah Jepang saat ini dalam upaya untuk bisa apakah akan memberlakukan status keadaan darurat atau tidak. Konflik yang terjadi antara AS dan China tampaknya juga bisa memicu risk off yang lebih dalam.
Memanfaatkan Pelemahan Dolar AS
Dilain sisi, NZDUSD naik saat ini tampak memanfaatkan pelemahan Dolar AS secara luas di pasar keuangan global. Di sesi Asia, indeks Dolar AS DXY mencatatkan penurunan yang cukup signifikan sampai 0,26% menuju ke 89,70. Hal ini membuat Kiwi mencatatkan kenaikan dengan mudah sekali di tengah aksi risk off.
Nada risk off sendiri telah menyebabkan beberapa aset berisiko global dalam bias penurunan. Saham Asia Nikkei 225 mengalami penurunan besar mencapai 1,22% kemudian disusul juga oleh kontrak berjangka S&P 500.
Untuk penantang NZDUSD naik selanjutnya akan tetap datang dari pembaruan arah sentimen risiko global. Mengingat sentimen risiko tidak memberikan dukungan kenaikan pada aset-aset berisiko. Kemudian beberapa data dari AS nanti malam juga bisa membuka peluang jangka pendek.