Pasangan mata uang USDJPY bullish menuju ke puncak paling tinggi dalam dua pekan terakhir saat sesi awal Eropa hari Selasa (29/9). Tampaknya penguatan Dolar AS terus berusaha diperpanjang dan mendorong pasangan naik melebihi nilai tukar di 105,70.
Risk On Mendukung Bullish USDJPY
Sementara itu hari Senin kemarin pasangan USDJPY harus melewati masa-masa pergerakan tanpa kejelasan arah apapun. Kemudian di hari Selasa ini Dolar AS mampu mendominasi pergerakan ketika aliran risk on tampak menguasai pasar keuangan global. Yen Jepang sebagai aset safe haven ditinggalkan meski sebenarnya indeks Dolar AS juga tidak dalam kondisi kenaikan yang sangat meyakinkan.
Salah satu pendukung USDJPY bullish untuk saat ini adalah rilis data ekonomi China yang mengesankan. Menjadi pertanda bahwa negara ekonomi utama global itu mampu memulihkan diri lebih cepat. Lalu banyak juga yang menaruh harapan pada stimulus ekonomi dari AS. Harapan itu naik setelah Nancy Pelosi mengatakan Partai Demokrat sedang dalam persiapan RUU stimulus ekonomi yang meliputi bantuan sekolah dan berbagai sektor bisnis di kawasan AS.
Saat ini ada gejolak yang mungkin juga akan menggerakkan pasar seperti kekhawatiran terhadap kondisi pandemi global. Selain itu politik AS sedang dalam ketidakpastian menjelang pemilihan Presiden dan debat calon Presiden hari ini. Fokus akan tertuju pada debat yang akan diselenggarakan hari ini.
Tantangan USDJPY bullish hari ini akan datang dari arah risiko pasar global. Lalu dari sisi data, nanti malam data mengenai indeks keyakinan konsumen AS Conference Board mungkin akan mampu menawarkan pergerakan dalam jangka pendek. Dari segi teknikal, jika pasangan mampu melebihi nilai tukar 105,70 maka berpeluang menargetkan tertinggi selanjutnya di 106,00. Selanjutnya ada resistance SMA 100 harian yang berada di 106,60-65.