Pergerakan di sekitar pasangan mata uang USDJPY hari ini terlihat mengalami penurunan dan berusaha menargetkan terendah harian di 103,42. Posisi Yen Jepang yang menguat ini terus terjadi sepanjang sesi Asia hari Rabu (30/12). Penurunan ini juga menandai bias bearish selama dua hari terakhir setelah adanya berita bahwa stimulus ekonomi AS sudah siap diambil voting.
Pasar Dalam Risk Off
Sementara itu McConnell menerima tantangan terhadap proposal mengenai cek senilai $2.000 dari Demokrat. Sebenarnya proposal itu juga menerima dukungan dari Presiden Trump dan sempat meningkatkan permintaan aset berisiko global. Untuk penurunan USDJPY hari ini juga diakibatkan kekhawatiran para pelaku pasar dan investor terhadap jenis baru dari virus Corona.
Bahkan Amerika Serikat telah melaporkan adanya kasus virus Corona untuk varian terbaru yang ditemukan di Inggris. Dari laporan itu, hal yang paling mengkhawatirkan adalah orang yang terinfeksi varian baru tidak memiliki riwayat berkunjung ke manapun. Sementara itu Kyodo News Jepang menyampaikan bahwa pemerintah Jepang meringankan syarat bagi atlet dan tim khusus.
Permintaan safe haven Yen Jepang semakin meningkat ketika beberapa negara di Asia memutuskan membatasi aktivitas masuk seperti di Indonesia dan Filipina. Kemudian India melaporkan adanya kenaikan kasus untuk varian baru virus Corona. Dikatakan juga bahwa varian baru itu memiliki penyebaran yang jauh lebih cepat.
Sementara itu pada hari Selasa kemarin, para pelaku pasar dan investor menerima dorongan setelah adanya pengesahan dana cek $2.000 oleh DPR AS. Hal itu juga sempat membantu USDJPY hari ini naik sebelum hari ini turun kembali. Meskipun sebenarnya DPR juga memilih menolak RUU pertahanan yang diajukan oleh Trump. Untuk pergerakan selanjutnya pasar akan menunggu berita terbaru mengenai virus Corona dan pembaruan berita dari Senat AS.