Para pembeli di sekitar pasangan mata uang USDJPY hari ini tampak berhasil mendominasi di sesi Asia hari Jumat (12/2). Pembelian ini telah berhasil mengirimkan pasangan menuju ke puncak paling tinggi dalam pergerakan harian pada 104,80. Kekhawatiran pada masalah virus Corona kawasan Jepang tampaknya membuat permintaan Yen merosot tajam. Selain itu rencana dana bantuan dari Biden dan juga masalah vaksin berhasil mendukung kenaikan.
Sebelumnya Reuters memberitakan bahwa Menteri Ekonomi Nishimura mengatakan terjadi ketegangan sistem kesehatan dan juga tingkat penularan masih sangat tinggi. Melihat hal ini pemerintah juga belum ada rencana pencabutan status keadaan darurat pada 10 daerah. Sehingga kebijakan itu masih akan berlaku lebih lama lagi.
Dari tempat lain hal yang membantu USDJPY hari ini naik juga datang ketika Presiden Biden mengatakan akan ada peningkatan jumlah vaksin setelah dia mengungkapkan keprihatinannya. Biden juga telah melangsungkan pembicaraan mengenai rencana dana bantuan yang terus diupayakan. Paling tidak dia harus mendapatkan persetujuan pada bulan Februari ini.
Aset Berisiko Sedang Turun
Bersama dengan risiko yang berusaha optimis, pasar sepertinya masih sangat berat untuk membantu risk on. Walaupun USDJPY hari ini naik, beberapa aset berisiko tampak dalam bias penurunan yang cukup dalam. Kontrak berjangka S&P 500 mengalami penurunan sampai 0,18% disusul oleh saham Nikkei 225 yang juga menjauh dari pembukaan lebih rendah sampai 0,44%.
Data AS semalam mengenai klaim pengangguran tampak mengalam kenaikan yang cukup tinggi dalam sepekan. Bisa menjadi sebuah tekanan tambahan bagi pemerintah AS agar mau segera meluncurkan dana bantuan virus Corona. Untuk pergerakan berikutnya, pasar akan menanti rilis data sentimen konsumen Michigan dari AS nanti malam. Selain itu dalam beberapa jam mendatang, perubahan arah risiko akan diperhatikan di tengah minimnya katalis pasar.